I-Slate Tablet Komputer 2011 Dengan Tenaga Surya – Kepemilikan komputer masyarakat desa, banyak bergantung pada harga. Semakin murah, tentu semakin terjangkau bagi mereka. Kalau semua tablet harus setara harganya dengan iPad atau Galaxy Tab, yakinlah masyarakat desa tidak akan mampu menjangkaunya. Makanya, di India, dikembangkan tablet murah untuk jutaan pelajar di pedesaan.
Nanyang Technological University (NTU) dan Rice University berduet membesut tablet bernama I-Slate itu. Disesuaikan dengan kondisi pedesaan India yang masih minim listrik, I-Slate hanya butuh sedikit energi yang diambil dari tenaga surya.
I-Slate diprakarsai Khrisna Palem, akademisi dari Rice University dan dikembangkan di Institute of Sustainable and Applied Infodynamics (ISAID) yang berbasis di NTU. Prototipe pertama perangkat ini bakal segera diujicoba di India beberapa bulan mendatang.
“Sama dengan para temannya di seluruh dunia, pelajar di desa juga haus belajar, melek teknologi dan senang mencoba perangkat pendidikan baru untuk kreativitas. I-Slate dapat membawa keajaiban teknologi ke ribuan sekolah di pedesaan,” ucap Rajeswari Pingali, presiden lembaga Vidal yang turut mendukung proyek ini.
OneIndia, Senin 15 November tidak melansir seperti apa detail kemampuan I-Slate. tapi, beberapa fitur yang disebutkan adalah aplikasi pelajaran matematika dan navigasi dengan stylus.
Menilik sasarannya adalah para pelajar, kemungkinan besar fitur-fitur di I-Slate ditujukan untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah. Dengan I-Slate, para siswa di desa India pun dapat mencicipi seperti apakah tablet terbaru 2011 ini, meski tidak secanggih iPad atau Galaxy Tab
Senin, 13 Desember 2010
Keyboard & Mouse Terbuat dari BAMBU Asli
Perhatian, para pecinta alam dan khususnya Bambu. Berikut ini ada produk IT yang menarik yaitu keyboard dan mouse combo yang dibuat dari bambu yang bukan bambu sintesis atau menyerupai bambu tapi memang dari bambu alami. Keyboard QWERTY adalah keyboard standar dengan tombol bambu dengan huruf/abjad terukir dan memiliki empat tombol pintas memberikan akses mudah ke internet, e-mail, mute dan kalkulator.
Rabu, 01 Desember 2010
Tips bagaimana membersihkan monitor komputer LCD
Kali ini kita akan berurusan dengan monitor LCD. Untuk membersihkan monitor LCD kita dapat menggunakan beberapa barang dan tidak boleh sembarangan dalam membersihkannya karena layar monitor LCD lebih sensitif dibanding layar monitor tipe CRT. Kita tidak akan menggunakan barang-barang kimia yang akan merusak monitor itu. Yang dapat kita lakukan adalah pergi ke toko komputer dan kita bisa membeli kain lap khusus untuk membersihkan monitor LCD yang lembab atau kita juga bisa menggunakan kain berbahan lembut seperti yang kita gunakan untuk membersihkan kacamata, lembut, tidak kasar dan diberi sedikit air agar menjadi lembab.
Jumat, 12 November 2010
Korsel Siapkan Software Penangkal Kecanduan Internet
Seoul – Pemerintah Korea Selatan berusaha keras menurunkan angka kecanduan internet warga negaranya. Salah satunya adalah melalui pembagian software khusus.
Ada dua jenis software yang akan dibagikan secara cuma-cuma, yakni program Consensual Shutdown dan Internet Fatigue.
Program Consensual Shutdown akan membatasi penggunaan internet sesuai dengan waktu yang telah diatur, sedangkan software Internet Fatigue akan membuat game semakin lama semakin sulit sehingga pemain menjadi jenuh.
Rencananya, program pembagian software yang dicanangkan Kementerian Administrasi Publik dan Keamanan Korsel akan dilaksanakan mulai tahun depan.
“Kasus kematian yang disebabkan oleh kecanduan game jelas menunjukkan bahwa kecanduan internet adalah masalah bagi semua kalangan usia,
Beberapa waktu lalu, kepolisian Korsel membekuk pasangan yang menelantarkan bayinya hingga meninggal lantaran kecanduan bermain game bayi virtual.
Oleh karena itu pemerintah Korsel bertekad menurunkan jumlah pecandu internet. Saat ini ada sekitar dua juta pecandu internet di Negeri Gingseng tersebut.
Sebelumnya, pemerintah Korsel juga membuat 140 unit klinik konseling serta membuka program rehabilitasi yang khusus menangani kecanduan internet di sekitar 100 rumah sakit. Belum puas, mereka lalu membuka program kemah penyelamatan (rescue camp) untuk para pecandu internet.
Ada dua jenis software yang akan dibagikan secara cuma-cuma, yakni program Consensual Shutdown dan Internet Fatigue.
Program Consensual Shutdown akan membatasi penggunaan internet sesuai dengan waktu yang telah diatur, sedangkan software Internet Fatigue akan membuat game semakin lama semakin sulit sehingga pemain menjadi jenuh.
Rencananya, program pembagian software yang dicanangkan Kementerian Administrasi Publik dan Keamanan Korsel akan dilaksanakan mulai tahun depan.
“Kasus kematian yang disebabkan oleh kecanduan game jelas menunjukkan bahwa kecanduan internet adalah masalah bagi semua kalangan usia,
Beberapa waktu lalu, kepolisian Korsel membekuk pasangan yang menelantarkan bayinya hingga meninggal lantaran kecanduan bermain game bayi virtual.
Oleh karena itu pemerintah Korsel bertekad menurunkan jumlah pecandu internet. Saat ini ada sekitar dua juta pecandu internet di Negeri Gingseng tersebut.
Sebelumnya, pemerintah Korsel juga membuat 140 unit klinik konseling serta membuka program rehabilitasi yang khusus menangani kecanduan internet di sekitar 100 rumah sakit. Belum puas, mereka lalu membuka program kemah penyelamatan (rescue camp) untuk para pecandu internet.
Senin, 01 November 2010
teknologi mobile broadband internet, sesuatu yang baru di masyarakat
Pada saat ini kebanyakan orang telah menemukan kemudahan menggunakan mobile broadband untuk mengakses internet dari ponsel, PDA, atau smartphone. Jenis wireless broadband telah menjadi semakin populer karena ketersediaan dan kecepatannya telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Berikut adalah beberapa perkembangan terbaru teknologi mobile broadband. WiMAX - Wireless 4G Baru Standar Dengan penggabungan Clearwire dan Sprint-Nextel, harapan untuk WiMAX - sebuah 4G standar komunikasi digital nirkabel - untuk menjadi andalan dalam akses internet telah naik dengan cepat. Generasi wireless-broadband berkecepatan tinggi ini dapat diakses oleh PC, smartphone, perangkat game, kamera, handset, camcorder, pemutar musik dan perangkat nirkabel yang lain. Ini memberikan kepuasan baru bagi masyarakat yang menggunakannya baik untuk pengguna rumahan, maupun para pebisnis yang membutuhkan koneksi internet setiap waktu. Kini dengan tipe internet broadband ini di mana pun mereka berada mereka dapat seketika terhubung ke Web, baik itu di rumah, di kantor, di mobil, bepergian, di sebuah restoran, seorang di rumah teman,hampir di mana-mana. Munculnya WiMAX pada saat ini tepat pada waktunya mengingat banyak ahli dalam industri mobile broadband mengharapkan 60 kali lebih banyak traffic pada jaringan wireless pada tahun 2013. Kecepatan WiMAX mungkin bisa lebih cepat dari 2 Mbps sampai 4 Mbps untuk download. Dibandingkan dengan kecepatan jaringan wi-fi yang rata-rata hanya 700 Kbps pada saat ini. WiMAX membuat alternatif yang lebih baik untuk surfing cepat dan menggunakan aplikasi online. Sayang untuk di Indonesia sendiri saat ini masih belum tersentuh teknologi wireless broadband jenis ini Aplikasi Mobile Broadband 3g Sementara masyarakat harus menunggu untuk tersedianya teknologi nirkabel 4G secara luas, apa yang baru dengan mobile broadband 3G? Salah satu perkembangan yang paling menarik dalam teknologi 3G adalah pengenalan dari iPhone dari Apple pada tahun 2007. IPhone mengubah industri smartphone dengan desain inovatif, multitouch screen, dan virtual keyboard. Munculnya Smartphone dari produsen lain juga membuat kita semakin mudah untuk mengakses internet melalui ponsel atau gadget pribadi kita, baik untuk email, web browsing, messaging, serta menggunakan perangkat seperti kamera, notes, buku alamat, games, mendenganrkan mp3 , dan lain-lain. Untuk masalah peringkat dunia manufaktur smartphone , Nokia masih berada di peringkat teratas, Blackberry smartphone di slot kedua. IPhone sendiri kini telah naik ke peringkat ketiga dalam daftar perusahaan smartphone, sebuah prestasi yang mengesankan di pasar yang penuh dengan ponsel dan smartphone pilihan
Sabtu, 23 Oktober 2010
Komputer dan Masyarakat: Studi Sosial
Komputer dan masyarakat (Computer in Civilizations) merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan pada fakultas teknologi informasi (TI), mengapa komputer dihubungkan dengan masyarakat? mengapa bukan TI yang dibahas? Adalah John Preston orang yang mempopulerkan tema ini dalam bukunya Computer in a Changing Society dijelaskan bahwa TI sekarang ini identik dengan komputer, bicara TI maka pasti berhubungan dengan komputer. Namun terlepas dari itu, komputer dan masyarakat merupakan sebuah studi tentang bagaimana pemanfaatan komputer di berbagai aspek kehidupan di masyarakat (sosial komputer), bagaimana komputer memberi pengaruh, bahkan membentuk budaya atau tren baru. Pada tulisan kali ini, penulis mencoba membahas hal terkait dengan komputer dan masyarakat, yaitu pemanfaatan komputer pada berbagai bidang
Senin, 18 Oktober 2010
Penggunaan komputer dalam dunia pendidikan
Penggunaan teknologi komputer dalam bidang pendidikan bukanlah sesuatu yang baru yang secara langsung melibatkan para pendidik, pelajar dan ibubapa serta ahli masyarakat yang
Penggunaan PBBK (Pembelajaran Bahasa Berbantukan Komputer) dalam pengajaran dan pembelajaran Kertas Kerja Persidangan Sains, Teknologi dan Masyarakat. Fakulti Pendidikan
LITERASI KOMPUTER. TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN awal ke arah mewujudkan masyarakat Potensi dan kecanggihan teknologi perlu dimanfaatkan sepenuhnya
bermakna dan bestari. Walau bagaimanapun dalam bidang pendidikan sekarang, kecanggihan teknologi teknologi komputer dan sistem pesat ICT dan penggunaanya di dalam masyarakat
kemajuan dalam teknologi dan kita dan masyarakat Indonesia dalam tarik menarik .dalam dunia yang terglobalkan, Teknologi KECANGGIHAN DALAM TEKNOLOGI KOMPUTER DIMASA YANG
Era kecanggihan teknologi maklumat dan komunikasi (ICT) mendedahkan Isu dan Cabaran dalam Memperkasakan Ummah melalui ICT Fakulti Sains Komputer dan Teknologi Maklumat Universiti
masyarakat luas. Nama kegiatan ini adalah Grand Opening Program Studi Teknik Informatika, dan mengambil tema Teknologi teknologi baru (seperti Komputer dan teknologi dalam
Kebaikan dan sumbangan positif komputer kepada masyarakat memang tidak dapat interaksi antara guru dan pelajar juga sering dikaitkan dengan adanya teknologi komputer. Dalam hal
PENGINTEGRASIAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMPUTER DALAM satu mata pelajaran yang asing dalam kalangan pelajar dan masyarakat Potensi dan kecanggihan teknologi perlu dimanfaatkan
seluas-luasnya kepada teknologi komputer yang akan membolehkan fleksibiliti dan kepelbagaian dibina dalam ke arah mewujudkan masyarakat Potensi dan kecanggihan teknologi perlu .
Penggunaan PBBK (Pembelajaran Bahasa Berbantukan Komputer) dalam pengajaran dan pembelajaran Kertas Kerja Persidangan Sains, Teknologi dan Masyarakat. Fakulti Pendidikan
LITERASI KOMPUTER. TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN awal ke arah mewujudkan masyarakat Potensi dan kecanggihan teknologi perlu dimanfaatkan sepenuhnya
bermakna dan bestari. Walau bagaimanapun dalam bidang pendidikan sekarang, kecanggihan teknologi teknologi komputer dan sistem pesat ICT dan penggunaanya di dalam masyarakat
kemajuan dalam teknologi dan kita dan masyarakat Indonesia dalam tarik menarik .dalam dunia yang terglobalkan, Teknologi KECANGGIHAN DALAM TEKNOLOGI KOMPUTER DIMASA YANG
Era kecanggihan teknologi maklumat dan komunikasi (ICT) mendedahkan Isu dan Cabaran dalam Memperkasakan Ummah melalui ICT Fakulti Sains Komputer dan Teknologi Maklumat Universiti
masyarakat luas. Nama kegiatan ini adalah Grand Opening Program Studi Teknik Informatika, dan mengambil tema Teknologi teknologi baru (seperti Komputer dan teknologi dalam
Kebaikan dan sumbangan positif komputer kepada masyarakat memang tidak dapat interaksi antara guru dan pelajar juga sering dikaitkan dengan adanya teknologi komputer. Dalam hal
PENGINTEGRASIAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMPUTER DALAM satu mata pelajaran yang asing dalam kalangan pelajar dan masyarakat Potensi dan kecanggihan teknologi perlu dimanfaatkan
seluas-luasnya kepada teknologi komputer yang akan membolehkan fleksibiliti dan kepelbagaian dibina dalam ke arah mewujudkan masyarakat Potensi dan kecanggihan teknologi perlu .
Kamis, 14 Oktober 2010
Diakhir abad ke 20 perkembangan IT sangat pesat
Data dan informasi menjadi sumber yang penting
Adalah kenyataan bahwa data dan informasi bukanlah suatu yang murah dan mudah didapat. Namun demikian, akan menjadi jauh lebih besar resikonya perkembangan IT dikerjakan tanpa data dan informasi dibandingkan dengan suatu perencanaan yang dikerjakan dengan data dan informasi,dengan demikian, kegiatan manusia yang berkualitas akan membutuhkan perencanaan yang berkualitas yang pada akhirnya juga dibutuhkan data dan informasi yang berkualitas pula (data dan informasi yang akurat, tepat waktu, dan tepat guna). Peningkatan kualitas data dan informasi dilakukan melalui kegiatan penyediaan data dan informasi yang akurat, tepat guna, serta tepat waktu yang senantiasa perlu dibenahi agar dapat digunakan khususnya sebagai bahan untuk monitoring dan evaluasi.
Oleh karena itu data dan informasi menjadi sumber daya yang sangat penting dalam perkembangan IT jika tidak ada keduanya maka perkembangan IT tidak dapat berjalan.
Percepatan dalam IPTEK
Dalam perkembangan IT juga didorong oleh percepatan dalam IPTEK, hal ini karenakan kebutuhan teknologi yang sangat tinggi. teknologi di era sekarang ini sudah semakin maju dan semakin canggih contohnya seperti komputer yang semakin canggih dilihat dari bentuk, fitur, layanan, kegunaan dan kecepatan dalam pemrosesan data. saat ini negara-negara maju seperti jepang juga telah menciptakan sebuah robot yang dapat berkomunikasi denagn manusia, dan dapat berjalan seperti manusia ini merupakan bukti IPTEK sudah sangat berkembang.
Kesulitan yang dihadapi umat manusia
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, maka membuat umat manusia menjadi semakin kesulitan dalam mengikuti perkembangannya. karena banyak masyarakat yang kurang mampu sehingga tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi. Seharusnya pemerintah memberikan pelajaran secara gratis pada masyarakat yang kurang mampu tentang teknologi informasi agar dapat mengikuti perkembangan IT.
Adalah kenyataan bahwa data dan informasi bukanlah suatu yang murah dan mudah didapat. Namun demikian, akan menjadi jauh lebih besar resikonya perkembangan IT dikerjakan tanpa data dan informasi dibandingkan dengan suatu perencanaan yang dikerjakan dengan data dan informasi,dengan demikian, kegiatan manusia yang berkualitas akan membutuhkan perencanaan yang berkualitas yang pada akhirnya juga dibutuhkan data dan informasi yang berkualitas pula (data dan informasi yang akurat, tepat waktu, dan tepat guna). Peningkatan kualitas data dan informasi dilakukan melalui kegiatan penyediaan data dan informasi yang akurat, tepat guna, serta tepat waktu yang senantiasa perlu dibenahi agar dapat digunakan khususnya sebagai bahan untuk monitoring dan evaluasi.
Oleh karena itu data dan informasi menjadi sumber daya yang sangat penting dalam perkembangan IT jika tidak ada keduanya maka perkembangan IT tidak dapat berjalan.
Percepatan dalam IPTEK
Dalam perkembangan IT juga didorong oleh percepatan dalam IPTEK, hal ini karenakan kebutuhan teknologi yang sangat tinggi. teknologi di era sekarang ini sudah semakin maju dan semakin canggih contohnya seperti komputer yang semakin canggih dilihat dari bentuk, fitur, layanan, kegunaan dan kecepatan dalam pemrosesan data. saat ini negara-negara maju seperti jepang juga telah menciptakan sebuah robot yang dapat berkomunikasi denagn manusia, dan dapat berjalan seperti manusia ini merupakan bukti IPTEK sudah sangat berkembang.
Kesulitan yang dihadapi umat manusia
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, maka membuat umat manusia menjadi semakin kesulitan dalam mengikuti perkembangannya. karena banyak masyarakat yang kurang mampu sehingga tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi. Seharusnya pemerintah memberikan pelajaran secara gratis pada masyarakat yang kurang mampu tentang teknologi informasi agar dapat mengikuti perkembangan IT.
Jurnal tentang perpustakaan online
I. PENDAHULUAN
Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan buku-buku, majalah, dan informasi aktual lainnya, yang dibutuhkan pada saat seseorang ingin menambah pengetahuan dari tulisan tersebut. Kehadiran perpustakaan bagi masyarakat bukan hanya menambah pengetahuan saja tetapi juga dapat membantu mencipatakan teknologi sederhana di dalam melakukan pekerjaannya.
Konsep perpustakaan yang komvensioanal seperti di atas telah berubah secara dramatik pada beberapa tahun belakangan ini. Di negara-negara yang sudah maju, informasi yang ada pada suatu perpustakaan dapat di akses di rumah, di kantor, di ruang kuliah, atau di tempat-tempat lain, dan pada waktu kapanpun kita mau. Hal ini dapat terjadi karena perpustakaan konvensioanal, yang sebelumnya hanya merupakan tempat penyimpanan buku-buku yang secara pasif menunggu pembaca, menjadi suatu pusat informasi yang secara proaktif berada dimana-mana.
Berdasarkan visi perkembangan perpustakaan di Indonesia ke depan bahwa yang menjadi acuan perkembangan perpustakaan adalah terciptanya jaringan (Networking) antar perpustakaan, baik antar unit yang ada di Indonesia, maupun akses kepada dunia global. Dan juga terciptannya konsep perpustakaan yang baru, yaitu yang asalnya perpustakaan yang fasif, terisolasi, dan tidak popular, menjadi suatu pusat informasi yang bersifat proaktif, dapat menyediakan informasi global secara lengkap, dan dibutuhkan oleh setiap orang. Ini pertanda bahwa pergeseran nilai-nilai masyarakat dalam aktivitas kehidupannya semakin mengikuti trend zaman, yang dibarengi dengan kemajuan teknologi dan ledakan informasi yang semakin mengglobal.
II. Pengertian
Penulis membagi beberapa pengertian TI, baik secara umum maupun secara khusus agar dapat terperinci seperti yang disampaikan oleh, G. Widiadnyana Merati (1997), bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang menyediakan wahana transportasi informasi sehingga informasi tersebut dapat disalurkan dalam waktu yang cepat, tanpa mempermasalahkan jarak tempu dan waktu, kepada jumlah alamat yang banyak, dengan akurasi yang tinggi, serta modus yang interaktif. Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian majunya sekarang ini, tidak dapat dipisahkan dari pesatnya perkembangan teknologi dan kecepatan perubahan yang diakibatkannya, telah mempengaruhi seluruh kehidupan masyarakat.
Ray Pritherch (1995), dalam buku Harro’s Librarians’ Glossary E.d. 8, menguraikan bahwa information technology: ageneral term to cover the acquation, processing, storage and dissemination of information of all types textual, numerical, graphical andsoud,- and in all application areas e.g. bangking, bussines, science, technology- not just libirarianship and information science. The term is restricted to sistem dependent on amicroelectronics-based combination of komputing and telecominications technology.
Sedangkan Sulistyo-Basuki (1998), memberikan batasan teknologi informasi adalah aplikasi computer dan teknologi lain untuk pengadaan, penataan, simpan, temu balik, (retrieval) dan penyebaran informasi. Adul Ma’in juga memberikan pengertian tentang teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilakn, mengolah, serta menyebarkan informasi.
Lebih lanjut yang dikemukakan oleh Abd. Rahman Saleh, bahwa penerapan teknologi komputer di bidang perpustakaan dan informasi menjadi semakin penting, karena teknologi ini menjanjikan peningkatan mutu layanan perpustakaan terutama kecepatan dan efesiensi kerja.
III. Sistem Komputer Otomasi Perpustakaan
a. Hardware
Hardware dalam bahasa Indonesia adalah perangkat keras yaitu suatu sarana komputer yang terdiri dari input device, processingdevice, output device, dan mass strorage sehingga perintah atau instruksi yang diberikan kepadanya dapat terlaksana dengan baik sehingga mencapai hasil yang diinginkan.
b. Sofware adalah merupakan perangkat lunak yang dijadikan oleh perangkat
keras dalam melaksanakan instruksi-instrusi untuk memerintah mesin melakukan tugas tertentu. Lebih terperinci apa yang dinyatakan oleh Saydan (1992), bahwa perangkat yang diperlukan dalam sistem pengolahan data berupa instuksi, program, prosedur, metode kerja, dan lain-lain sebagainya.
c. Brainware
Disamping ada perangkat keras dan lunak dalam sistem komputer otomasi ada juga perangkat yang sangat berperanan di dalam mencapai suatu tujuan sistem jaringan otomasi, yakni perangkat pemikir (Otak) yang lazim disebut sumber daya manusia. Karena perangkat sumber daya manusialah yang akan merencanakan, melaksanakan, mengndalikan, dan mengevaluasi serta menindak lanjuti suatu program otomasi perpustakaan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sondang P. Siagian, bahwa komputer itu mesin hitung-tik yang cepat, mahal, tetapi dungu, komputer dikatakan sebagai alat yang dungu karena tidak mengambil keputusan, tidak dapat berpikir seperti manusia. Adanya paradigma komputer ini, sehingga peranan manusia dalam proses komputerisasi menjadi semakin penting dalam menggerakkan seluruh fasilitas teknologi informasi.
d. Pedoman Standar
Jika kita ingin bekerja maksimal dan terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu, maka perlu ada arah pandang tersendiri. Di dalam melaksanakan kegiatan otomasi perpustakaan harus memiliki pedoman standar kerja pengolahan yang jelas agar pelaksanaan pekerjaan terorganisir, terarah, dan ada keseragaman kerja yang terpadu. Pedoman standar ini dibagi dua macam, yaitu untuk pedoman standar pengolahan deskripsi bahan pustaka secara manual, maka menggunakan Pedoman Katalogasi AACR2, ISBD(S) dan peraturan katalogasi yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI.
Sedangkan pedoman standar untuk pengolahan deskripsi bahan pustaka yang akan di otomatisasikan adalah menggunakan Pedoman IndoMARC.
e. Data dan Informasi
Data adalah suatu fakta atau keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian. Sedangkan informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang (Gordon B. Davis, 1995). Namun yang dimaksud data dan informasi dalam system otomasi perpustakaan adalah segala bentuk yang dapat memberikan keterangan atau informasi kepada pengguna perpustakaan, sehingga kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dapat terpenuhi dengan menggunakan sarana yang ada di perpustakaan,. Saran yang memiliki informasi dan paling banyak diperlukan di perpustakaan adalah koleksi bahan pustaka dalam bentuk buku, majalah, surat kabar, jurnal, dan informasi-informasi terseleksi lainnya, baik dalam bentuk manual (hardcopy) maupun elektronik (Rekaman).
f. Telekomunikasi
Fungsi telekomunikasi adalah untuk menghubungkan titik-titik lokasi sehingga terjadi hubungan dan kemudahan menyalurkan informasi antar titik-titik tersebut.
Dalam sistem otomasi perpustakaan yang berbentuk jaringan atau menggunakan perangkat komputer secara multi user tentu harus di lengkapi dengan sarana telekomunikasi yang memadai, agar proses akses dan penyaluran data dari terminal ke terminal lainnya atau dari komputer client ke komputer server.
Perangkat ini adalah sarana penghubung akses data baik antar ruangan maupun ke tempat yang lebih jauh lagi. Sarana untuk komunikasi setiap sistem telekomunikasi memiliki beberapa komponen yaitu :
1. Telepon
2. Radio
3. Pemancar (VSAT), Waplan
Sarana transmisi telekomunikasi ini yang akan menghubungkan data analog ke data digital melalui komputer ke komputer lain, atau antara satu wilayah ke wilayah lebih luas dengan istilah jaringan global informasi.
IV. Manfaat Teknologi Informasi di Perpustakaan
Manfaat penerapan teknologi informasi bagi pemakai perpustakaan menurut Henderson (1992) adalah :
1. Menyediakan akses yang cepat dan mudah pada informasi ;
2. Menyediakan akses jarak jauh bagi pemakai ;
3. Menyediakan akses 24 jam (bila TI dioperasikan atau jasa layanannya sudah dalam bentuk web browsher) bagi pemakai :
4. Menyediakan akses informasi yang tidak terbatas dari berbagai jenis sumber ;
5. Menyediakan informasi yang lebih mutakhir ;
6. Menyediakan informasi yang dapat digunakan secara luwe bagi pemakai sesuai dengan kebutuhannya ;
7. meningkatkan keluwesan , dan
8. Memudahkan informasi ulang dan kombinasi data dari berbagai sumber.
Lebih jauh Cohrane (1992), menyebutkan beberapa keuntungan teknologi informasi bagi perpustakaan sebagai berikut :
1. Memudahkan itegrasi berbagai kegiatan perpustakaan ;
2. Memudahkan kerjasama dan pembentukan jaringan perpustakaan ;
3. Membantu menghindari duplikasi kegiatan di perpustakaan ;
4. Menghilangkan pekerjaan yang bersifat mengulang (Repetitif) dan karenanya tidak menarik dan membosangkan
5. Membantu perpustakaan memperluas jasa perpustakaan.
6. Menimbulkan berbagai peluang untuk memasarkan jasa perpustakaan
7. Dapat menghemat uang dan malahan menjadi menghasilakn uang, dan
8. Meningkatkan efesiensi.
Namun disis lain teknologi informasi memiliki kerugian/kelemahan atau kendala dalam penerapannya di Indonesia, misalnya menyangkut biaya, ketersediaan prasarana, seperti jaringan telekomunikasi, sikap pimpinan yang kurang menyadari keberadaan komputer bagi perputakaan serta adanya sikap gagap teknologi di kalangan pustakawan [GATEK].
V. Kegiatan Perpustakaan yang di Otomasikan
Program teknologi informasi di bidang perpustakaan, telah berkembang melalui beberapa tahapan yang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Perkembangan teknologi ternyata sangat berpengaruh terhadap konsep otomasi perpustakaan. Kalau pada awal kegiatan perpustakaan secara terpisah, perkembangan selanjutnya dicoba suatu konsepsi pengembangan sistem secara terpadu. Bambang Setiarso (1997), berpendapat bahwa ada tiga fungsi utama dengan adanya sistem terpadu pada perpustakaan yaitu, pengadaan bahan pustaka /informasi, pengolahan informasi yang didapat , dan layanan informasi berupa sajian yang layak dipakai. Selanjutnya ketiga fungsi tersebut diatas perlu ditunjang atau didukung oleh administrasi, secara teknis dan penelitian/ pangembangan yang mantap.
Dari batasan tersebut di atas penulis, menguraikan kegiatan-kegiatan yang sangat perlu diotomatisasikan dalam pengelolaan perpustakaan:
a. Akuisisi
Bagian pengadaan di perpustakaan sering disebut akuisisi termasuk bagian seleksi bahan pustaka. Namun dalam otomasi perpustakaan. Kegiatannya hanya memberikan informasi pertimbangan pengadaan bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan, baik dari hasil kegiatan verifikasi deskripsi bahan pustaka yang sudah ada maupun yang belum ada atau akan dipesan. Menurut Muh. Najib (1993), dalam Boss dan Maecum, menyatakan bahwa sistem pengadaan bahan pustaka dengan menggunakan komputer yang ideal meliputi sebagai berikut :
1. Mampu mengetahui bahan-bahan yang sudah ada di perpustakaan sehingga mudah memesan ;
2. Memungkinkan pustakawan dalam memesan tambahan bahan pustaka bila masih di perlukan ;
3. Mampu mengetahui keadaan penjual dan penyalur buku ;
4. Mudah menentukan apakah materi tertentu yang dipesan sudah tidak terbit lagi atau belum terbit.
5. Memudahkan Pustakawan memesan langsung ke penjual buku lewat
komputer dan mengatur perincian biayanya ;
6. Memungkinkan bahan yang dipesan bila tersedia di kirim oleh penjual buku dalam jangka waktu 24 jam ;
7. Memungkinkan untuk mengetahui judul-judul penting yang tersedia di database sehingga bisa digunakan untuk menyeleksi buku, dll.
b. Pengolahan
Kegiatan pegolahan yang dimaksud adalah kegiatan rutin/pokok pegolahan
Bahan pustaka yakni, penetapan nomor klasifikasi dan pembuatan deskripsi data bibiografis bahan pustaka yang lazim disebut katalogisasi.
Fungsi kegiatan klasifikasi bahan pustaka dalam sistem otomasi perpustakaan adalah untuk menyeragamkan nomor-nomor klas buku yang sudah ada di dalam pangkalan data (T082). Sedangkan kegiatan katalogisasi bahan pustaka yang baru diolah dalam pangkalan data, harus terlebih dahulu dibuatkan deskripsinya baik melalui worksheet manual maupun langsung pada lembar kerja sistem yang ada di pangkalan data komputer server. (T020-T999)
c. Sirkulasi
Untuk kegiatan sirkulasi merupakan keluar dan masuknya bahan pustaka atau
dengan kata lain peminjaman, pengembalian , denda, tagihan, dan pendaftaran anggota perpustakaan secara terintegrasi secara cepat. Di samping kecepatan transaksi peminjaman dan pengembalian buku, komputer dapat membantu pustakawan pada bagian sirkulasi dalam hal-hal sbb :
1) Menentukan judul buku yang tersedia dan dimana lokasi buku tersebut di simpang ;
2) Menentukan apakah seseorang pengguna dapat meminjam atau tidak ;
3) Menyiapkan surat peringatan pada peminjam buku-buku yang sudah melampaui batas-batas pengembaliannya ;
4) Memungkinkan seseorang pengguna dapat memesan bahan pustaka tertentu yang sedang tidak berada di perpustakaan ;
5) Dapat menghitung denda apabila seseorang terlambat mengembalikan buku ;
d. Statistik
Kata statistik mempunyai dua macam pengertian, yakni dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam pengertin luas adalah cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan menganalisa, data penyelidikan yang berwujud angka-angka. Dalam pengertian sempit adalah cara menunjukkan semua kenyataan yang berwujud angka-angka tertentu suatu kejadian atau gejala tertentu. Lebih jauh statistik diharapkan dapat menyediakan dasar-dasar yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menarik kesimpulan yang benar dan untuk mengambil keputusan yang layak. Statistik perpustakaan dalam otomasi adalah pengetahuan tentang cara mengelola data yang berupa angka-angka, table, grafik, mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan keadaan terutama kondisi aktivitas pengolahan bahan pustaka dan pelayanan sirkulasi.
e. Penulusuran Informasi
Penulusuran informasi dengan istilah asing, information retrieval, search information, seeling information. Paulina Atherton (1986), mengemukakan bahwa penemuan kembali informasi adalah suatu operasi dimana butir-butir dipilih dari suatu koleksi, tidak hanya katalog perpustakaan, tetapi juga indeks atau bibliografi. Proses penumuan kembali berulang-ulang pada setiap penelusuran informasi. Sementara H.S. Lasa (1997) dalam kamus istilah perpustakaan, memberikan batasan penemuan kembali informasi sebagai proses pencarian kembali informasi yang disimpang suatu perpustakaan.
Penelusuran informasi di dalam sistem jaringan otomasi yang dimaksud adalah pencarian an penemuan informasi melalui catalog yang terpasang pada computer serves atau melalui webbrowsher internet.
f. Jaringan Kerjasama Informasi
Kerjasama ini bisa diartikan dengan kerjasama antara dua atau lebih organisasi (dalam hal ini perpustakaan) untuk mengadakan layanan perpustakaan bersama untuk keperluan bersama dengan menggunakan falitas komputer yang ditunjang oleh tersedianya data base bibliografi bahan pustaka yang dipakai bersama. Jaringan kerjasam informasi yang dimaksud adalah layanan silang informasi khususnya deskripsi data bibliografi bahan pustaka yang dimiliki masing-masing perpustakaan baik yang sudah diolah dalam bentuk CD ROM (Off Line), maupun dalam bentuk Katalog Online di Internet dengan memiliki metadata format data base yang sama.
VI. Pemilihan dan Pemeliharaan Sistem Otomasi Perpustakaan
Di dalam penerapan sistem otomasi perpustakaan yang baik, maka perlu pertimbangan dan pemikiran yang matang di dalam merencanakan baik penyediaan perangkat maupun penentuan sistem manajeman yang akan dipakai. Khusus untuk pengadaan perangkat keras dan lunak serta sistem pengelolaannya harus memperhatikan beberapa faktor dan indikator yang akan menjadi subtansi pelaksanaan pekerjaan. Statemen ini bertujuan agar di dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan dengan berdasarkan prinsip efesiensi, efektifitas, dan peningkatan produktifitas kerja.
M.B. Line, dalam laporannya kepada British Menyatakan bahwa penerapan otomasi perpustakaan mempunyai dua tujuan utama yaitu :
1) Untuk pelayanan yang lebih baik dengan biaya yang lebih murah
2) Untuk mendapatkan keuntungan (kelebihan) yang lebih besar.
Syarat-syarat sistem komputer yang memudahkan pemakai di perpustakaan adalah :
1. Efektif biaya, artinya pengguaan sistem berbantuan komputer tidak berbeda biaya dengan metode manual ;
2. Nyaman, artinya mudah diperoleh ;
3. Penggunaannya mudah, artinya instruksi yang diberikan jelas, prosedur yang digunakan langsung tidak berbelit-belit ;
4. Penggunaan syistem berbantuan komputer dianggap lebih mentereng, dan secara ekonomis menarik serta lebih bergensi ;
5. Menghibur, artinya komputer merupakan mainan baru bagi pemakai ;
6. Cara mengguanakannya tidak berbeda dengan cara pemakai memperoleh informasi melalui sistem manual artinya tidak jauh menyimpang dari prosedur yang digunakan pemakai (Sulistyo-Basuki, 1991).
a. Harga Murah
Indikator ini merupakan suatu perkiraan biaya yang dapat dijangkau oleh Platfon anggaran perpustakaan yang akan dipakai untuk membelinya. Namun tidak mengabaikan kwalitas perangkat yang akan diadakan dengan standar built up.
b. User Friendly
Pengadaan perangkat lunak selayaknya mempertimbangkan dengan keramahan di dalam pemakaiannya. Keramahan yang dimaksud adalah kemudahan di dalam mengoperasikan serta tidak membuat operator merasa canggung/asing menggunakannya.
c. Instans dan terientegrity
Perangkat instans adalah perangkat lunak yang sudah siap pakai dikalagan umum dan sudah memenuhi persyaratan standarnisasi nasioanal atupun internasioanal. Perangkat lunak ini pula harus dirancang sedemikian rupa menurut kebutuhan aktivitas perpustakaan, agar nantinya di dalam pengopersiannya secara terpadu sampai menghasilkan sesuatu yang maksimal.
d. fleksibel
Keflesibelan suatu perangkat yang akan diimplementasikan di perpustakaan, memang suatu tuntutan dan kebutuhan pustakawan sebagai tenaga operator dan pengguna perpustakaan sebagai pemakai jasa layanan otomasi yang setiap saat menggunakannya. Disamping itu, perangkat keras yang dipakai akan mudah up grade di masa akan datang apabila sudah tiba waktunya untuk dikembangkan secara spesifikasi dan tingkat kemampuan kerjanya dibutuhkan.
e. Kompatibilitas dengan perangkat lunak lainnya (Compatibility)
Penyesuaian antara program yang ada dengan program lain yang akan dipergunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan, tampa ada pengaruh yang sifatnya akan menghambat proses kerja yang sedang berlangsung.
VII. Penutup
Demikian beberapa uraian makalah ini, kiranya dapat menjadi bahan informasi di dalam rencana penerapan sistem otomasi perpustakaan, agar perpustakaan yang dikelola dapat lebih menghasilakan produk informasi yang lebih cepat, dan tepat serta memiliki akurasi yang tinggi.
Dengan menggunakan komputer beserta peralatan telekomunikasi lainnya, diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran informasi secara cepat, terpadu, baik melalui jaringan offline maupun jaringan online yang lebih luas (Internet).
DAFTAR PUSTAKA
ATHERTON, Pauline. Sistem dan Pelayanan Informasi. Penerjamah, Bambang Hartono. Jakabar : Aneka Kencana Abadi, 1986.
BOSS, R.W. dan MARCUM, Online Acquisition System for Libraries. Library Tecnology reports, 17, No.2, Marc-April 1981.
HARININGSIH, S.P. Teknologi Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005.
HENDARSON, F. “ Ralation With User “ Dalam Information Tecnology in special Libraries. London : Routledge, 1992.
http://www.geocities.com/HotSprings/
INDONESIA. Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed. Kedua. Jakarta : Balai Pustaka, 1996.
LAMANG. Efektifitas Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Dalam Peningkatan Jasa Layanan Perpustakaan Nasional Propinsi Jawa Barat. Skripsi Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fak. Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung, 1999.
MERATI, G. Widadnyana. Perpustakaan dalam Era Teknomogi Informasi. Makalah Seminar Internet di Bandung, 1997.
PRYTHERICH, Ray. Harrod’s Librarians Glossary. Eight. England : Gower, 1995.
PUTRANTA, Hastha Dewa. Pengantar Sistem dan Teknologi Informasi. Yogtakarta : Ames 2004.
RAHARJO, Budi. Memahami Teknologi Informasi. Jakarta : Elex Media Komputindo, 200.
SADJA, Rhiza S. Perpustakaan Digital di Era Informasi Golobal. Makalah seminar sehari Digital Library di Era Global. 17 Januari 2005, dilaksanakan HNJ Ilmu Perpustakaan Unhas bekerjasama PD IPI Sulsel.
SULISTYO-BASUKI. Periodesasi Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1995.
_____________, Teknik dan Jasa Dokumentasi. Jakarata : Gramedia Pustaka, 1992.
SUTEJO, Budi. Kamus ++ Jaringan Komputer. Yogyakarta : Andi, 2003
Ditulis dalam TEKNOIFO
Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan buku-buku, majalah, dan informasi aktual lainnya, yang dibutuhkan pada saat seseorang ingin menambah pengetahuan dari tulisan tersebut. Kehadiran perpustakaan bagi masyarakat bukan hanya menambah pengetahuan saja tetapi juga dapat membantu mencipatakan teknologi sederhana di dalam melakukan pekerjaannya.
Konsep perpustakaan yang komvensioanal seperti di atas telah berubah secara dramatik pada beberapa tahun belakangan ini. Di negara-negara yang sudah maju, informasi yang ada pada suatu perpustakaan dapat di akses di rumah, di kantor, di ruang kuliah, atau di tempat-tempat lain, dan pada waktu kapanpun kita mau. Hal ini dapat terjadi karena perpustakaan konvensioanal, yang sebelumnya hanya merupakan tempat penyimpanan buku-buku yang secara pasif menunggu pembaca, menjadi suatu pusat informasi yang secara proaktif berada dimana-mana.
Berdasarkan visi perkembangan perpustakaan di Indonesia ke depan bahwa yang menjadi acuan perkembangan perpustakaan adalah terciptanya jaringan (Networking) antar perpustakaan, baik antar unit yang ada di Indonesia, maupun akses kepada dunia global. Dan juga terciptannya konsep perpustakaan yang baru, yaitu yang asalnya perpustakaan yang fasif, terisolasi, dan tidak popular, menjadi suatu pusat informasi yang bersifat proaktif, dapat menyediakan informasi global secara lengkap, dan dibutuhkan oleh setiap orang. Ini pertanda bahwa pergeseran nilai-nilai masyarakat dalam aktivitas kehidupannya semakin mengikuti trend zaman, yang dibarengi dengan kemajuan teknologi dan ledakan informasi yang semakin mengglobal.
II. Pengertian
Penulis membagi beberapa pengertian TI, baik secara umum maupun secara khusus agar dapat terperinci seperti yang disampaikan oleh, G. Widiadnyana Merati (1997), bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang menyediakan wahana transportasi informasi sehingga informasi tersebut dapat disalurkan dalam waktu yang cepat, tanpa mempermasalahkan jarak tempu dan waktu, kepada jumlah alamat yang banyak, dengan akurasi yang tinggi, serta modus yang interaktif. Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian majunya sekarang ini, tidak dapat dipisahkan dari pesatnya perkembangan teknologi dan kecepatan perubahan yang diakibatkannya, telah mempengaruhi seluruh kehidupan masyarakat.
Ray Pritherch (1995), dalam buku Harro’s Librarians’ Glossary E.d. 8, menguraikan bahwa information technology: ageneral term to cover the acquation, processing, storage and dissemination of information of all types textual, numerical, graphical andsoud,- and in all application areas e.g. bangking, bussines, science, technology- not just libirarianship and information science. The term is restricted to sistem dependent on amicroelectronics-based combination of komputing and telecominications technology.
Sedangkan Sulistyo-Basuki (1998), memberikan batasan teknologi informasi adalah aplikasi computer dan teknologi lain untuk pengadaan, penataan, simpan, temu balik, (retrieval) dan penyebaran informasi. Adul Ma’in juga memberikan pengertian tentang teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilakn, mengolah, serta menyebarkan informasi.
Lebih lanjut yang dikemukakan oleh Abd. Rahman Saleh, bahwa penerapan teknologi komputer di bidang perpustakaan dan informasi menjadi semakin penting, karena teknologi ini menjanjikan peningkatan mutu layanan perpustakaan terutama kecepatan dan efesiensi kerja.
III. Sistem Komputer Otomasi Perpustakaan
a. Hardware
Hardware dalam bahasa Indonesia adalah perangkat keras yaitu suatu sarana komputer yang terdiri dari input device, processingdevice, output device, dan mass strorage sehingga perintah atau instruksi yang diberikan kepadanya dapat terlaksana dengan baik sehingga mencapai hasil yang diinginkan.
b. Sofware adalah merupakan perangkat lunak yang dijadikan oleh perangkat
keras dalam melaksanakan instruksi-instrusi untuk memerintah mesin melakukan tugas tertentu. Lebih terperinci apa yang dinyatakan oleh Saydan (1992), bahwa perangkat yang diperlukan dalam sistem pengolahan data berupa instuksi, program, prosedur, metode kerja, dan lain-lain sebagainya.
c. Brainware
Disamping ada perangkat keras dan lunak dalam sistem komputer otomasi ada juga perangkat yang sangat berperanan di dalam mencapai suatu tujuan sistem jaringan otomasi, yakni perangkat pemikir (Otak) yang lazim disebut sumber daya manusia. Karena perangkat sumber daya manusialah yang akan merencanakan, melaksanakan, mengndalikan, dan mengevaluasi serta menindak lanjuti suatu program otomasi perpustakaan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sondang P. Siagian, bahwa komputer itu mesin hitung-tik yang cepat, mahal, tetapi dungu, komputer dikatakan sebagai alat yang dungu karena tidak mengambil keputusan, tidak dapat berpikir seperti manusia. Adanya paradigma komputer ini, sehingga peranan manusia dalam proses komputerisasi menjadi semakin penting dalam menggerakkan seluruh fasilitas teknologi informasi.
d. Pedoman Standar
Jika kita ingin bekerja maksimal dan terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu, maka perlu ada arah pandang tersendiri. Di dalam melaksanakan kegiatan otomasi perpustakaan harus memiliki pedoman standar kerja pengolahan yang jelas agar pelaksanaan pekerjaan terorganisir, terarah, dan ada keseragaman kerja yang terpadu. Pedoman standar ini dibagi dua macam, yaitu untuk pedoman standar pengolahan deskripsi bahan pustaka secara manual, maka menggunakan Pedoman Katalogasi AACR2, ISBD(S) dan peraturan katalogasi yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI.
Sedangkan pedoman standar untuk pengolahan deskripsi bahan pustaka yang akan di otomatisasikan adalah menggunakan Pedoman IndoMARC.
e. Data dan Informasi
Data adalah suatu fakta atau keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian. Sedangkan informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang (Gordon B. Davis, 1995). Namun yang dimaksud data dan informasi dalam system otomasi perpustakaan adalah segala bentuk yang dapat memberikan keterangan atau informasi kepada pengguna perpustakaan, sehingga kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dapat terpenuhi dengan menggunakan sarana yang ada di perpustakaan,. Saran yang memiliki informasi dan paling banyak diperlukan di perpustakaan adalah koleksi bahan pustaka dalam bentuk buku, majalah, surat kabar, jurnal, dan informasi-informasi terseleksi lainnya, baik dalam bentuk manual (hardcopy) maupun elektronik (Rekaman).
f. Telekomunikasi
Fungsi telekomunikasi adalah untuk menghubungkan titik-titik lokasi sehingga terjadi hubungan dan kemudahan menyalurkan informasi antar titik-titik tersebut.
Dalam sistem otomasi perpustakaan yang berbentuk jaringan atau menggunakan perangkat komputer secara multi user tentu harus di lengkapi dengan sarana telekomunikasi yang memadai, agar proses akses dan penyaluran data dari terminal ke terminal lainnya atau dari komputer client ke komputer server.
Perangkat ini adalah sarana penghubung akses data baik antar ruangan maupun ke tempat yang lebih jauh lagi. Sarana untuk komunikasi setiap sistem telekomunikasi memiliki beberapa komponen yaitu :
1. Telepon
2. Radio
3. Pemancar (VSAT), Waplan
Sarana transmisi telekomunikasi ini yang akan menghubungkan data analog ke data digital melalui komputer ke komputer lain, atau antara satu wilayah ke wilayah lebih luas dengan istilah jaringan global informasi.
IV. Manfaat Teknologi Informasi di Perpustakaan
Manfaat penerapan teknologi informasi bagi pemakai perpustakaan menurut Henderson (1992) adalah :
1. Menyediakan akses yang cepat dan mudah pada informasi ;
2. Menyediakan akses jarak jauh bagi pemakai ;
3. Menyediakan akses 24 jam (bila TI dioperasikan atau jasa layanannya sudah dalam bentuk web browsher) bagi pemakai :
4. Menyediakan akses informasi yang tidak terbatas dari berbagai jenis sumber ;
5. Menyediakan informasi yang lebih mutakhir ;
6. Menyediakan informasi yang dapat digunakan secara luwe bagi pemakai sesuai dengan kebutuhannya ;
7. meningkatkan keluwesan , dan
8. Memudahkan informasi ulang dan kombinasi data dari berbagai sumber.
Lebih jauh Cohrane (1992), menyebutkan beberapa keuntungan teknologi informasi bagi perpustakaan sebagai berikut :
1. Memudahkan itegrasi berbagai kegiatan perpustakaan ;
2. Memudahkan kerjasama dan pembentukan jaringan perpustakaan ;
3. Membantu menghindari duplikasi kegiatan di perpustakaan ;
4. Menghilangkan pekerjaan yang bersifat mengulang (Repetitif) dan karenanya tidak menarik dan membosangkan
5. Membantu perpustakaan memperluas jasa perpustakaan.
6. Menimbulkan berbagai peluang untuk memasarkan jasa perpustakaan
7. Dapat menghemat uang dan malahan menjadi menghasilakn uang, dan
8. Meningkatkan efesiensi.
Namun disis lain teknologi informasi memiliki kerugian/kelemahan atau kendala dalam penerapannya di Indonesia, misalnya menyangkut biaya, ketersediaan prasarana, seperti jaringan telekomunikasi, sikap pimpinan yang kurang menyadari keberadaan komputer bagi perputakaan serta adanya sikap gagap teknologi di kalangan pustakawan [GATEK].
V. Kegiatan Perpustakaan yang di Otomasikan
Program teknologi informasi di bidang perpustakaan, telah berkembang melalui beberapa tahapan yang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Perkembangan teknologi ternyata sangat berpengaruh terhadap konsep otomasi perpustakaan. Kalau pada awal kegiatan perpustakaan secara terpisah, perkembangan selanjutnya dicoba suatu konsepsi pengembangan sistem secara terpadu. Bambang Setiarso (1997), berpendapat bahwa ada tiga fungsi utama dengan adanya sistem terpadu pada perpustakaan yaitu, pengadaan bahan pustaka /informasi, pengolahan informasi yang didapat , dan layanan informasi berupa sajian yang layak dipakai. Selanjutnya ketiga fungsi tersebut diatas perlu ditunjang atau didukung oleh administrasi, secara teknis dan penelitian/ pangembangan yang mantap.
Dari batasan tersebut di atas penulis, menguraikan kegiatan-kegiatan yang sangat perlu diotomatisasikan dalam pengelolaan perpustakaan:
a. Akuisisi
Bagian pengadaan di perpustakaan sering disebut akuisisi termasuk bagian seleksi bahan pustaka. Namun dalam otomasi perpustakaan. Kegiatannya hanya memberikan informasi pertimbangan pengadaan bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan, baik dari hasil kegiatan verifikasi deskripsi bahan pustaka yang sudah ada maupun yang belum ada atau akan dipesan. Menurut Muh. Najib (1993), dalam Boss dan Maecum, menyatakan bahwa sistem pengadaan bahan pustaka dengan menggunakan komputer yang ideal meliputi sebagai berikut :
1. Mampu mengetahui bahan-bahan yang sudah ada di perpustakaan sehingga mudah memesan ;
2. Memungkinkan pustakawan dalam memesan tambahan bahan pustaka bila masih di perlukan ;
3. Mampu mengetahui keadaan penjual dan penyalur buku ;
4. Mudah menentukan apakah materi tertentu yang dipesan sudah tidak terbit lagi atau belum terbit.
5. Memudahkan Pustakawan memesan langsung ke penjual buku lewat
komputer dan mengatur perincian biayanya ;
6. Memungkinkan bahan yang dipesan bila tersedia di kirim oleh penjual buku dalam jangka waktu 24 jam ;
7. Memungkinkan untuk mengetahui judul-judul penting yang tersedia di database sehingga bisa digunakan untuk menyeleksi buku, dll.
b. Pengolahan
Kegiatan pegolahan yang dimaksud adalah kegiatan rutin/pokok pegolahan
Bahan pustaka yakni, penetapan nomor klasifikasi dan pembuatan deskripsi data bibiografis bahan pustaka yang lazim disebut katalogisasi.
Fungsi kegiatan klasifikasi bahan pustaka dalam sistem otomasi perpustakaan adalah untuk menyeragamkan nomor-nomor klas buku yang sudah ada di dalam pangkalan data (T082). Sedangkan kegiatan katalogisasi bahan pustaka yang baru diolah dalam pangkalan data, harus terlebih dahulu dibuatkan deskripsinya baik melalui worksheet manual maupun langsung pada lembar kerja sistem yang ada di pangkalan data komputer server. (T020-T999)
c. Sirkulasi
Untuk kegiatan sirkulasi merupakan keluar dan masuknya bahan pustaka atau
dengan kata lain peminjaman, pengembalian , denda, tagihan, dan pendaftaran anggota perpustakaan secara terintegrasi secara cepat. Di samping kecepatan transaksi peminjaman dan pengembalian buku, komputer dapat membantu pustakawan pada bagian sirkulasi dalam hal-hal sbb :
1) Menentukan judul buku yang tersedia dan dimana lokasi buku tersebut di simpang ;
2) Menentukan apakah seseorang pengguna dapat meminjam atau tidak ;
3) Menyiapkan surat peringatan pada peminjam buku-buku yang sudah melampaui batas-batas pengembaliannya ;
4) Memungkinkan seseorang pengguna dapat memesan bahan pustaka tertentu yang sedang tidak berada di perpustakaan ;
5) Dapat menghitung denda apabila seseorang terlambat mengembalikan buku ;
d. Statistik
Kata statistik mempunyai dua macam pengertian, yakni dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam pengertin luas adalah cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan menganalisa, data penyelidikan yang berwujud angka-angka. Dalam pengertian sempit adalah cara menunjukkan semua kenyataan yang berwujud angka-angka tertentu suatu kejadian atau gejala tertentu. Lebih jauh statistik diharapkan dapat menyediakan dasar-dasar yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menarik kesimpulan yang benar dan untuk mengambil keputusan yang layak. Statistik perpustakaan dalam otomasi adalah pengetahuan tentang cara mengelola data yang berupa angka-angka, table, grafik, mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan keadaan terutama kondisi aktivitas pengolahan bahan pustaka dan pelayanan sirkulasi.
e. Penulusuran Informasi
Penulusuran informasi dengan istilah asing, information retrieval, search information, seeling information. Paulina Atherton (1986), mengemukakan bahwa penemuan kembali informasi adalah suatu operasi dimana butir-butir dipilih dari suatu koleksi, tidak hanya katalog perpustakaan, tetapi juga indeks atau bibliografi. Proses penumuan kembali berulang-ulang pada setiap penelusuran informasi. Sementara H.S. Lasa (1997) dalam kamus istilah perpustakaan, memberikan batasan penemuan kembali informasi sebagai proses pencarian kembali informasi yang disimpang suatu perpustakaan.
Penelusuran informasi di dalam sistem jaringan otomasi yang dimaksud adalah pencarian an penemuan informasi melalui catalog yang terpasang pada computer serves atau melalui webbrowsher internet.
f. Jaringan Kerjasama Informasi
Kerjasama ini bisa diartikan dengan kerjasama antara dua atau lebih organisasi (dalam hal ini perpustakaan) untuk mengadakan layanan perpustakaan bersama untuk keperluan bersama dengan menggunakan falitas komputer yang ditunjang oleh tersedianya data base bibliografi bahan pustaka yang dipakai bersama. Jaringan kerjasam informasi yang dimaksud adalah layanan silang informasi khususnya deskripsi data bibliografi bahan pustaka yang dimiliki masing-masing perpustakaan baik yang sudah diolah dalam bentuk CD ROM (Off Line), maupun dalam bentuk Katalog Online di Internet dengan memiliki metadata format data base yang sama.
VI. Pemilihan dan Pemeliharaan Sistem Otomasi Perpustakaan
Di dalam penerapan sistem otomasi perpustakaan yang baik, maka perlu pertimbangan dan pemikiran yang matang di dalam merencanakan baik penyediaan perangkat maupun penentuan sistem manajeman yang akan dipakai. Khusus untuk pengadaan perangkat keras dan lunak serta sistem pengelolaannya harus memperhatikan beberapa faktor dan indikator yang akan menjadi subtansi pelaksanaan pekerjaan. Statemen ini bertujuan agar di dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan dengan berdasarkan prinsip efesiensi, efektifitas, dan peningkatan produktifitas kerja.
M.B. Line, dalam laporannya kepada British Menyatakan bahwa penerapan otomasi perpustakaan mempunyai dua tujuan utama yaitu :
1) Untuk pelayanan yang lebih baik dengan biaya yang lebih murah
2) Untuk mendapatkan keuntungan (kelebihan) yang lebih besar.
Syarat-syarat sistem komputer yang memudahkan pemakai di perpustakaan adalah :
1. Efektif biaya, artinya pengguaan sistem berbantuan komputer tidak berbeda biaya dengan metode manual ;
2. Nyaman, artinya mudah diperoleh ;
3. Penggunaannya mudah, artinya instruksi yang diberikan jelas, prosedur yang digunakan langsung tidak berbelit-belit ;
4. Penggunaan syistem berbantuan komputer dianggap lebih mentereng, dan secara ekonomis menarik serta lebih bergensi ;
5. Menghibur, artinya komputer merupakan mainan baru bagi pemakai ;
6. Cara mengguanakannya tidak berbeda dengan cara pemakai memperoleh informasi melalui sistem manual artinya tidak jauh menyimpang dari prosedur yang digunakan pemakai (Sulistyo-Basuki, 1991).
a. Harga Murah
Indikator ini merupakan suatu perkiraan biaya yang dapat dijangkau oleh Platfon anggaran perpustakaan yang akan dipakai untuk membelinya. Namun tidak mengabaikan kwalitas perangkat yang akan diadakan dengan standar built up.
b. User Friendly
Pengadaan perangkat lunak selayaknya mempertimbangkan dengan keramahan di dalam pemakaiannya. Keramahan yang dimaksud adalah kemudahan di dalam mengoperasikan serta tidak membuat operator merasa canggung/asing menggunakannya.
c. Instans dan terientegrity
Perangkat instans adalah perangkat lunak yang sudah siap pakai dikalagan umum dan sudah memenuhi persyaratan standarnisasi nasioanal atupun internasioanal. Perangkat lunak ini pula harus dirancang sedemikian rupa menurut kebutuhan aktivitas perpustakaan, agar nantinya di dalam pengopersiannya secara terpadu sampai menghasilkan sesuatu yang maksimal.
d. fleksibel
Keflesibelan suatu perangkat yang akan diimplementasikan di perpustakaan, memang suatu tuntutan dan kebutuhan pustakawan sebagai tenaga operator dan pengguna perpustakaan sebagai pemakai jasa layanan otomasi yang setiap saat menggunakannya. Disamping itu, perangkat keras yang dipakai akan mudah up grade di masa akan datang apabila sudah tiba waktunya untuk dikembangkan secara spesifikasi dan tingkat kemampuan kerjanya dibutuhkan.
e. Kompatibilitas dengan perangkat lunak lainnya (Compatibility)
Penyesuaian antara program yang ada dengan program lain yang akan dipergunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan, tampa ada pengaruh yang sifatnya akan menghambat proses kerja yang sedang berlangsung.
VII. Penutup
Demikian beberapa uraian makalah ini, kiranya dapat menjadi bahan informasi di dalam rencana penerapan sistem otomasi perpustakaan, agar perpustakaan yang dikelola dapat lebih menghasilakan produk informasi yang lebih cepat, dan tepat serta memiliki akurasi yang tinggi.
Dengan menggunakan komputer beserta peralatan telekomunikasi lainnya, diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran informasi secara cepat, terpadu, baik melalui jaringan offline maupun jaringan online yang lebih luas (Internet).
DAFTAR PUSTAKA
ATHERTON, Pauline. Sistem dan Pelayanan Informasi. Penerjamah, Bambang Hartono. Jakabar : Aneka Kencana Abadi, 1986.
BOSS, R.W. dan MARCUM, Online Acquisition System for Libraries. Library Tecnology reports, 17, No.2, Marc-April 1981.
HARININGSIH, S.P. Teknologi Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005.
HENDARSON, F. “ Ralation With User “ Dalam Information Tecnology in special Libraries. London : Routledge, 1992.
http://www.geocities.com/HotSprings/
INDONESIA. Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed. Kedua. Jakarta : Balai Pustaka, 1996.
LAMANG. Efektifitas Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Dalam Peningkatan Jasa Layanan Perpustakaan Nasional Propinsi Jawa Barat. Skripsi Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fak. Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung, 1999.
MERATI, G. Widadnyana. Perpustakaan dalam Era Teknomogi Informasi. Makalah Seminar Internet di Bandung, 1997.
PRYTHERICH, Ray. Harrod’s Librarians Glossary. Eight. England : Gower, 1995.
PUTRANTA, Hastha Dewa. Pengantar Sistem dan Teknologi Informasi. Yogtakarta : Ames 2004.
RAHARJO, Budi. Memahami Teknologi Informasi. Jakarta : Elex Media Komputindo, 200.
SADJA, Rhiza S. Perpustakaan Digital di Era Informasi Golobal. Makalah seminar sehari Digital Library di Era Global. 17 Januari 2005, dilaksanakan HNJ Ilmu Perpustakaan Unhas bekerjasama PD IPI Sulsel.
SULISTYO-BASUKI. Periodesasi Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1995.
_____________, Teknik dan Jasa Dokumentasi. Jakarata : Gramedia Pustaka, 1992.
SUTEJO, Budi. Kamus ++ Jaringan Komputer. Yogyakarta : Andi, 2003
Ditulis dalam TEKNOIFO
Jumat, 08 Oktober 2010
Dampak komputer bagi Kesehatan
Tenyata tak selamanya kemajuan dunia komputer berdampak positif bagi manusia. Salah satu hal yang paling mudah diamati adalah dampak komputer bagi kesehatan individu pemakainya. Dan dari semua keluhan kesehatan yang pernah ada, kebanyakan keluhan datang dari para pengguna laptop. Laptop atau notebook sebagai sarana mobile-computing memang dirancang seefesien mungkin untuk dapat dengan mudah dibawa ke manapun. Namun efesiensi yang didapat dari penggunaan laptop ini rupanya harus dibayar mahal dengan mengorbankan faktor ergonomic yang sangat berperan dalam menjamin kenyamanan dan kesehatan sang pemakai.
Salah satu kasus gangguan kesehatan dalam penggunaan laptop dialami oleh Danielle Weatherbee (29 tahun) dari Seattle, seperti yang ditulis dalam buku Using Information Technology. Karena kebiasaannya sehari-hari yang mempergunakan laptop di mana pun berada, ia kemudian mengalami gangguan tulang belakang. Setelah diperiksa, dokter mendapati tulang belakangnya sudah seperti seorang berusia 50 tahun. Inilah salah satu akibat dari dikorbankannya nilai ergonomic sebuah barang, dalam hal ini laptop.
Secara luas, memang dikenal beberapa gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pemakaian komputer, antara lain Repetitive Stress/Strain Injury (RSI), Kelelahan Mata dan Sakit Kepala, Sakit Punggung dan Leher, dan Medan Elektromagnetik. Lebih lanjut mengenai Repetitive Stress/Strain Injury (RSI) sendiri adalah sakit pada pergelangan tangan, lengan, tangan dan leher karena otot-ototnya harus bekerja cepat dan berulang. Hal ini dapat menjadi semakin parah jika sang pemakai komputer tidak memperhatikan faktor ergonomic pemakaian komputer dalam jangka waktu lama. Faktor ergonomic sendiri sangat perlu diperhatikan untuk memperoleh kenyamanan dan posisi ideal yang sehat bagi tubuh selama pemakaian komputer.
Yang kedua adalah kelelahan mata dan sakit kepala. Sebenarnya ini merupakan keluhan yang paling banyak dikeluhkan para pemakai komputer, Computer Vision Sindrome (CVS) sendiri merupakan kelelahan mata yang dapat mengakibatkan sakit kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap cahaya di waktu malam, dan berbagai masalah penglihatan lainnya.
Untuk masalah medan elektromantik (EMF), sebenarnya telah marak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir ini. Banyak pihak yang mengkhawatirkan dampak medan magnetic yang terdapat pada berbagai jenis peralatan elektronik, termasuk komputer, terhadap para pemakainya. Mulai dari ketakutan akan gangguan kelahiran yang menyebabkan bayi lahir cacat hingga gangguan yang menyebabkan kanker, pernah menjadi isu seputar dampak medan magnetic. Akan tetapi hingga saat ini belum ada yang tahu pasti mengenai kebenaran dugaan tersebut. Namun begitu, di negara-negara maju seperti Inggris, pemerintahnya telah menganjurkan agar anak-anak di bawah umur mengurangi pemakaian barang-barang yang bermedan elektronik, termasuk komputer bagi anak. Menanggapi kekhawatiran tersebut, Federal Communication Commission (FCC) sebenarnya telah membuat pengukuran khusus yang disebut Specifik Absorption Rate (SAR). SAR sendiri berfungsi untuk menyediakan data tingkat radiasi dari tiap type ponsel yang ada.(dna)
Salah satu kasus gangguan kesehatan dalam penggunaan laptop dialami oleh Danielle Weatherbee (29 tahun) dari Seattle, seperti yang ditulis dalam buku Using Information Technology. Karena kebiasaannya sehari-hari yang mempergunakan laptop di mana pun berada, ia kemudian mengalami gangguan tulang belakang. Setelah diperiksa, dokter mendapati tulang belakangnya sudah seperti seorang berusia 50 tahun. Inilah salah satu akibat dari dikorbankannya nilai ergonomic sebuah barang, dalam hal ini laptop.
Secara luas, memang dikenal beberapa gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pemakaian komputer, antara lain Repetitive Stress/Strain Injury (RSI), Kelelahan Mata dan Sakit Kepala, Sakit Punggung dan Leher, dan Medan Elektromagnetik. Lebih lanjut mengenai Repetitive Stress/Strain Injury (RSI) sendiri adalah sakit pada pergelangan tangan, lengan, tangan dan leher karena otot-ototnya harus bekerja cepat dan berulang. Hal ini dapat menjadi semakin parah jika sang pemakai komputer tidak memperhatikan faktor ergonomic pemakaian komputer dalam jangka waktu lama. Faktor ergonomic sendiri sangat perlu diperhatikan untuk memperoleh kenyamanan dan posisi ideal yang sehat bagi tubuh selama pemakaian komputer.
Yang kedua adalah kelelahan mata dan sakit kepala. Sebenarnya ini merupakan keluhan yang paling banyak dikeluhkan para pemakai komputer, Computer Vision Sindrome (CVS) sendiri merupakan kelelahan mata yang dapat mengakibatkan sakit kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap cahaya di waktu malam, dan berbagai masalah penglihatan lainnya.
Untuk masalah medan elektromantik (EMF), sebenarnya telah marak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir ini. Banyak pihak yang mengkhawatirkan dampak medan magnetic yang terdapat pada berbagai jenis peralatan elektronik, termasuk komputer, terhadap para pemakainya. Mulai dari ketakutan akan gangguan kelahiran yang menyebabkan bayi lahir cacat hingga gangguan yang menyebabkan kanker, pernah menjadi isu seputar dampak medan magnetic. Akan tetapi hingga saat ini belum ada yang tahu pasti mengenai kebenaran dugaan tersebut. Namun begitu, di negara-negara maju seperti Inggris, pemerintahnya telah menganjurkan agar anak-anak di bawah umur mengurangi pemakaian barang-barang yang bermedan elektronik, termasuk komputer bagi anak. Menanggapi kekhawatiran tersebut, Federal Communication Commission (FCC) sebenarnya telah membuat pengukuran khusus yang disebut Specifik Absorption Rate (SAR). SAR sendiri berfungsi untuk menyediakan data tingkat radiasi dari tiap type ponsel yang ada.(dna)
Selasa, 05 Oktober 2010
Demi Kemajuan Anak Bangsa, Giant Bantu Komputer Untuk 227 Sekolah
Jakarta, pastinews.com.- 23 Juli 2010 Presiden SBY merayakan Hari Anak Nasional 2010 di TMII. Momen hari anak ternyata tanpa makna jika sekadar ceremonial belaka tanpa bukti nyata. Tapi bagi peritel besar seperti Giant Supermarket, momentum hari anak ini dijadikan metode baru menunjukkan kepeduliannya terhadap masa depan anak-anak Indonesia tanpa harus banyak kata-kata dan retorika.
Giant berencana menggelar “Giant Festival Anak 2010” yang puncaknya nanti akan berlangsung di Plaza Senayan awal Oktober 2010. Sebagai rangkaian Festival ini ada tiga program terpadu yang dilaksanakan oleh perusahaan ritel ini yakni Giant Komputer Untuk Sekolah, Giant Happy Kiddies Box dan Giant Kolam Susu.
“Festival anak ini sebagai bentuk program Corporate Social Responsibility (CSR) Giant, yang tidak hanya mencari uang semata namun juga berbagai kepedulian meski tidak terlalu besar,” ungkap Sugiyanto Wibawa, Direktur PT Hero Supermarket Tbk didepan media gathering.
Ia juga menjelaskan topic media gathering focus pada soal CSR / kepedulian terhadap dunia pendidikan, bukan membahas target market share perusahaan, meski ada hubungannya antara laba perusahaan dengan jumlah CSR yang dilaksanakan bagi masyarakat.
Terutama, tambah Sugiyanto, program ini, sengaja difokuskan untuk membantu dunia pendidikan nasional dengan memberikan komputer kepada sekolah-sekolah yang memang benar-benar tidak mampu terutama bagi sekolah yang tidak memiliki fasilitas belajar mengajar.
Sementara itu Vini Radianty sebagai Project Manager PT. Hero Supermarket. Tbk, mengatakan, program bantuan computer bagi 227 sekolah sejabodetabek ini adalah melalui mekanisme hasil penjualan produk-produk Giant yang dikumpulkan dari struk pembelian para pelanggan/konsumen.
“Kriteria sekolah yang akan mendapat sumbangan dari hasil pengumpulan struk pembelian yaitu sekolah-sekolah yang benar-benar tidak mampu yang ada dilingkungan dimana Giant beroperasi,”jelas Vini saat Media Gathering di Restoran HEMA, TIS Square, Tebet , Jakarta Selatan, Kamis (22/7) siang.
Bagi sekolah yang terpilih sesuai dengan criteria tak mampu tersebut maksimal mendapatkan 3 unit computer sesuai dengan jumlah point yang berhasil dikumpulkan. Sementara satu unit computer bila berhasil mengumpulkan minimal 300 pint, satu point adalah setara dengan Rp. 100.000,-
Progran CSR Giant dengan kepedulian memberikan bantuan computer terhadap lembaga pendidikan se-Jabodetabek ini, direncanakan bakal mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Menurut penilaian MURI, program CSR Giant ini ternyata baru pertama kalinya digelar oleh peretail nasional yang peduli dengan dunia pendidikan yang memberikan perangkat komputer demi kemajuan anak bangsa.
Jumat, 01 Oktober 2010
Masyarakat Mulai Pilih Produk Komputer Branded
SURABAYA - Warta Indonesia : Besarnya pasar Indonesia akan produk komputer, menyebabkan berbagai produk komputer dengan aneka merek mudah diterima pasar. Data terbaru dari IDC menunjukkan jika tahun 2009 lalu pengguna komputer dari kalangan home (rumah) sebesar 49%. Angka itu kemudian melonjak menjadi 64% dipertengahan tahun 2010 ini.
Dari lonjakan itu, ternyata 70% pengguna komputer saat ini khususnya jenis notebook merupakan pengguna produk komputer bermerek internasional (branded). Sehingga menjadikan Indonesia sebagai pasar notebook branded terbesar di Asia Pasifik.
Managing Director Branded IT Store, Nathan P Suwanto mengatakan, hal ini dapat terjadi karena kini masyarakat sudah jeli dan paham memilih produk notebook berkualitas. "Dulu memang masyarakat sempat tergoda dengan beraneka produk notebook non branded yang murah meriah. Namun seiring berjalannya waktu dan pemakaiannya, masyarakat mulai kesulitan ketika memerlukan perbaikan notebooknya. Artinya, produk non branded tersebut sangat minimnya dukungan teknisnya. Sehingga akhirnya masyarakat secara jangka panjang merasa dikecewakan," ungkapnya di Surabaya, Jum'at (20/8).
Bahkan menurutnya, jika dikatakan produk notebook branded lebih mahal dari notebook non branded, itu hanya kesan diawal. Karena membeli produk IT semacam notebook yang harus diutamakan adalah segi keamanan data dan kenyamanannya. "Banyak pengguna yang mengeluh ketika notebook (non branded) trouble, data-data ikut rusak alias tidak bisa diamankan," tukas Nathan.
Sedangkan soal selisih harga antara notebook non branded dibanding produk branded, Nathan menegaskan itupun tidak bisa dijadikan patokan. "Karena percuma saja jika produk yang sudah kita beli akhirnya justru menjadi beban dengan biaya perbaikan rutin yang tidak tentu sedikit. Ini berarti kita tidak nyaman memilikinya," imbuhnya
Selasa, 28 September 2010
Kasus IT yang menarik
Situs jejaring sosial sangat berkembang belakangan ini. Namun yang paling digandrungi saat ini di Indonesia salah satunya adalah Facebook. Facebook adalah salah satu situs jejaring sosial yang tenar pada saat Obama “meng-iklankan”nya, Obama juga menggunakan situs jejaring sosial ini sebagai kegiatan kampanye dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat.
Di Indoensia, MUI memberi fatwa haram terhadap Facebook. Banyak orang khususnya Facebookers, sebutan para pengguna Facebook yang tidak setuju akan fatwa haram yang diberikan MUI. Salah satu aktivis Facebook mengatakan bahwa fatwa haram yang dikeluarkan oleh MUI tidak realistis. Karena bagi pengguna Facebook, banyak aktivitas posotif yang dapat didapat di Facebook. Banyak dari mereka menemukan kembali kawan-kawan lama.
Situs jejaring sosial Facebook itu justru mempunyai peraturan yang sangat ketat. Salah satu contohnya, jika pengguna Facebook menampilkan foto yang menampilkan dari dada ke atas (kurang senonoh), maka pengelola akan segera menutupnya. Facebook pun dilengkapi dengan filter-filter yang dapat digunakan oleh pengguna, misalnya pengguna dapat melaporkan gambar-gambar yang kurang senonoh kepada pengelola, dan pengelola wajib untuk menutupnya.
Namun, Nabil Haroen -Juru bicara Pondok Pesantren Lirboyo Kediri- beberapa waktu lalu melakukan pembahasan tentang Facebook dalam suatu forum. Dia menilai interaksi dunia maya Facebook dinilai menjadi salah satu pemicu hubungan negatif dengan lawan jenis. “beberapa anak muda menggunakannya untuk mojok dan berbicara maksiat”, kata Nabil.
Menurut saya, setiap sesuatu didunia ini pasti ada sisi positif dan sisi negatif. Oleh karena itu, mungkin yang dibilang Nabil ada benarnya, namun tidak semua pengguna Facebook melakukan perbuatan negatif di situs jejaring sosial ini. Jadi tergantung pada user yang menggunakan Facebook itu sendiri. Contohnya saya saja, dengan Facebook saya dapat bertemu kembali dengan teman-teman semasa kecil, bertukar informasi, dan melakukan hal positif lain. Beberapa orang menggunakan situs jejaring sosial untuk bisnis, mengenalkan hasil karya, hingga berjualan hasil karya mereka.
Memang bukan di Indonesia saja yang mengharamkan situs jejaring sosial, banyak pula pemuka agama di negara-begara lain yang keberatan atas dampak negatif yang dibawa oleh Facebook. Namun, klo MUI mengharamkan Facebook baru-baru ini, kemana saja MUI selama ini?? Karena situs jejaring sosial telah ada sejak lama, seperti Friendster dan lainnya.
Jadi apakah kalian setuju Fatwa haram MUI tentang Facebook???
Membangun Warnet
Menuju Arah Positif
Meskipun zaman boom dotcom telah lewat, bisnis warung Internet (warnet) di Indonesia masih cukup menarik. Diperkirakan bisnis ini akan bergairah kembali setelah mengalami kelesuan sepanjang tahun 2004 dan 2005.
Teknologi-teknologi akses Internet yang baru, seperti GPRS, WiFi HotSpot, 3G, tetap menjadi barang mewah karena biaya untuk mengaksesnya sangat mahal. Sebagai contoh, akses termurah dari mobile Internet adalah Rp 2/kb. Dalam waktu 1 menit, Anda sudah bisa men-download sebesar 1 MB yang berarti = Rp2000, bandingkan dengan biaya akses di warnet. Memang benar, jika Anda hanya sekadar chatting, aksesnya akan murah. Namun, apakah kita hanya melakukan chatting saja di Internet?
Semakin maraknya penggunaan Internet membuat para pebisnis atau investor melirik peluang ini sebagai usaha yang menjanjikan. Tak hanya konsultan atau pebisnis spesialis, pengusaha tanggung yang hanya memiliki modal pas-pasan pun dapat membangun bisnis ini dengan segenap usaha penekanan terhadap biaya.
Seperti yang kita ketahui bahwa investasi awal pada proyek yang berhubungan dengan IT adalah investasi yang sangat besar. Investasi awal yang ditanam pada pembangunan warnet ini meliputi pembuatan jaringan serta instalasi perangkat keras dan perangkat lunak. Tidak ketinggalan izin usaha yang merupakan poin penting, tapi sering terlupakan oleh para pengusaha warnet.
CHIP mengunjungi beberapa warnet secara acak di Jakarta untuk 'mengintip' apa-apa saja yang dibutuhkan dalam membangun warnet, kendala, dan beragam informasi yang patut disimak. Tak ketinggalan, CHIP juga melakukan wawancara dengan Irwin Day dari Asosiasi Warnet Indonesia (AWARI).
Persiapan awal
Bukan hanya dana yang diperlukan pada pembangunan warnet, rencana yang matang dan tidak setengah-setengah perlu dipersiapkan dengan baik pula. Biasanya, persiapan membangun warnet kurang lebih 3 bulan, mulai dari pencarian tempat, pencarian SDM yang andal, pembelian alat-alat dan perlengkapannya, pengurusan jasa provider untuk koneksi Internet, juga pengurusan badan hukumnya.
Menggunakan jasa konsultan untuk membangun dan mengelola warnet sah saja dilakukan sepanjang modal yang dimiliki mencakup untuk itu. Biasanya jasa konsultan perlu digunakan selama tahun pertama operasional. Lebih dari 1 tahun, pengusaha dapat lebih mandiri dalam pengelolaannya.
Namun, jika dana tidak memadai untuk pengeluaran ekstra jasa konsultan, Anda tidak perlu berkecil hati. Membangun dan mengelola warnet dengan usaha sendiri pun merupakan tantangan tersendiri.
Tempat (Sewa/Beli): merupakan biaya yang dikeluarkan selama warnet berjalan meskipun renovasi seperti pengecetan ulang, pembersihan ruangan, dan menaikkan daya listrik (bila diperlukan). Server : Diusahakan memiliki spesifikasi yang lebih baik dari client. Server dapat digabung dengan komputer kasir. Untuk client, dapat digunakan komputer-komputer bekas dengan catatan, diperiksa dahulu secara keseluruhan.
Perangkat Jaringan: Hub/Switch yang menghubungkan antarclient, jumlah portnya dapat disesuaikan dengan jumlah client. Modem digunakan bila koneksi dilakukan melalui saluran telepon atau ADSL. Access Point dan antena akan diperlukan jika koneksi Internetnya menggunakan wireless. Panjang kabel UTP dan jumlah RJ45 disesuaikan dengan hasil pengukuran dari setiap client ke hub/ switch dan perhitungan jumlah client. Untuk penyatuan kabel dan RJ45, digunakan crimpping tool dan bila perlu, gunakan LAN tester untuk mengetahui penyatuan kabel yang dilakukan berhasil atau tidak.
Furniture yang diperlukan meliputi meja-kursi kasir (bisa sekaligus merangkap admin) dan meja-kursi client. Fasilitas tambahan dapat diperhitungkan, seperti printer, scanner, minuman atau makanan ringan.
Untuk anggaran belanja disarankan dibuat dengan serinci-rincinya agar tidak ada hal-hal yang terlewatkan. Membuat laporan keuangan tentang pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya sebaiknya dilakukan secara benar dan teliti. Sebagai contoh rincian (perhitungan kasar) dapat dilihat pada boks Analisis Break Even Point.
Kabel atau wireless ?
Kepraktisan bisa jadi bahan pertimbangan untuk koneksi Internet di warnet. Penggunaan wireless saat ini mendominasi sebagian besar koneksi ke warnet. Kondisi ini sudah berlangsung sejak 3-4 tahun yang lalu dan semakin meluas sejak penggunaan frekuensi 2,4 Ghz dibebaskan dari biaya lisensi. Meskipun demikian, penggunaan frekuensi radio ini ada batasan-batasan teknis. Namun dalam beberapa tahun ke depan, bisa dipastikan penggunaan wireless Internet link akan tetap menjadi primadona kecuali terjadi perubahan biaya akses via kabel/fiber optic yang signifikan. Sebab walau bagaimanapun, mutu akses melalui kabel atau fiber optic lebih bagus dibanding melalui jalur wireless. Secara teknis, ini menunjukkan kemampuan orang Indonesia dalam memanfaatkan teknologi yang ada untuk memenuhi kebutuhan akan akses Internet yang murah dan cepat. Untuk gambaran jelas dan detail mengenai teknologi wireless, dapat Anda simak pada CHIP Spesial edisi WIRELESS.
Apapun pilihan untuk koneksi Internet, jangan lupakan untuk memperhitungkan bandwith (kecepatan), biaya pengadaan, biaya koneksi dan layanan technical support yang disediakan provider agar masalah cepat teratasi begitu ada masalah.
Game center & e-Learning
Pengadaan game center untuk game jaringan bisa menjadikan tambahan pemasukan selain warnet yang berfungsi untuk browsing, e-mail, dan chatting. Selain tidak memerlukan pengeluaran biaya untuk akses Internet, game jaringan mempunyai peminat yang tidak sedikit dan biasanya, pemain pesertanya adalah kelipatan empat atau delapan.
Model game center lainnya adalah yang mengakomodir game yang memerlukan akses Internet, seperti yang sangat terkenal adalah Ragnarok (biasa disingkat RO), dan biasanya ditempatkan terpisah dengan ruangan warnet. Anda pun dapat menjual voucher game ini untuk pemasukan tambahan.
Perlu diingat, pengadaan game center berarti mengharuskan Anda mengubah atau memperhitungkan kembali investasi awal. Karena spesifikasi komputer untuk game, biasanya lebih tinggi dari sekadar untuk browsing Internet.
Bila Anda memiliki dana lebih dan Anda adalah orang yang peduli serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap dampak keseimbangan sosial, Anda dapat mendidik dan mencerdaskan masyarakat sekitar warnet. Caranya antara lain dengan menyediakan e-Learning dan pelatihan cuma-cuma yang menghasilkan konsep pencerdasan serta menyeimbangkan antara hiburan (game center, chatting), informasi (surfing, e-mail) dan edukasi. Website http://warungilmu.cjb .net adalah salah satu contoh konsep pencerdasan yang dapat diterapkan sebagai bentuk kepedulian pembelajaran di bidang IT.
Billing
Tarif merupakan bagian terpenting dalam billing. Kecanggihan suatu billing ditentukan oleh bagaimana kelengkapan fasilitas serta kemudahan proses konfigurasi dan penggunaannya, baik oleh kasir maupun pengguna warnet. Tarif juga merupakan salah satu strategi marketing. Bila tidak diperhitungkan dengan matang, warnet Anda dapat kalah bersaing dengan warnet lain.
Keuntungan pemakaian program billing adalah memudahkan Anda dalam melakukan perhitungan keuangan, pencatatan waktu lebih akurat, dan pengawasan. Dengan begitu Anda dapat mengurangi kecurigaan terhadap kasir, dan menjalin hubungan kemitraan dengan penyedia jasa program ini.
Sweeping
Aksi sweeping yang heboh dilakukan terhadap warnet pertengahan tahun 2005 oleh aparat kepolisian memberikan satu di antara dua pilihan bagi pengusaha warnet. Menggunakan software legal dengan mengikuti aturan dan harga yang tinggi atau beralih ke software open source-yang tentu saja dapat digunakan dengan cuma-cuma.
Beberapa warnet responden telah mempertimbangkan untuk beralih ke OS open source seperti Linux dan FreeBSD. Tapi, kendala yang dihadapi cukup beralasan untuk masih menunda penggunaan OS open source tersebut. Alasan-alasan tersebut antara lain belum terbiasanya user/ pelanggan dalam menggunakannya walau sebenarnya kompatibilitas dan keandalannya dapat dibilang cukup user friendly. Ada juga yang beralasan, komunitas open source adalah komunitas yang eksklusif, dan pelit untuk berbagi ilmu ke masyarakat pengguna komputer. Namun, ada jalan supaya OS open source menjadi familiar yaitu dengan semakin seringnya membiasakan masyarakat menggunakan OS open source.
Ini seperti istilah ‘apa yang lebih dulu, telur atau ayam?’ Apakah menunggu OS open source menjadi familiar buat orang banyak atau kita yang mem-familiarkan OS open source? Beberapa warnet diketahui telah berani mengambil langkah untuk migrasi ke penggunaan OS open source. Ada beberapa warnet yang sukses, namun ada juga sebagian dari mereka yang akhirnya tutup atau berbalik menggunakan Windows keluaran Microsoft. Namun, untuk menggunakan software legalpun dibutuhkan kocek besar dan kantong tebal. Tidak hanya membeli sistem operasinya saja, seperti Window XP Professional yang dijual seharga US$ 295, namun software-software pendukung Internet lainnyapun harus dibeli dengan harga yang cukup tinggi pula.
Mengenai tanggapan terhadap komunitas open source, Irwin Day mengatakan bahwa sejak tahun 1998 ia menggunakan OS open source dan bergaul dengan komunitas tersebut. Ia mengaku mendapatkan banyak manfaat dan ilmu pengetahuan dari komunitas tersebut. Menurut kesimpulannya bahwa komunitas open source sama sekali tidak pelit. Yang perlu diperhatikan adalah komunitas open source punya budaya yang berbeda dengan komunitas lainnya. Oleh karena itu, diperlukan adaptasi dengan budaya tersebut dulu jika kita ingin bisa diterima dengan baik dan mendapatkan manfaat dari bergabung dengan komunitas tersebut.
AWARI (www.awari.or.id atau mailing listnya: http://groups.yahoo.com/group/ asosiasi-warnet) telah meminta penyedia software legal, dalam hal ini Microsoft, untuk memberikan harga khusus untuk Indonesia. Pihak Microsoft membuka pintu bagi terciptanya kerja sama antara Microsoft dan Awari, namun dengan skema bisnis yang jelas dan tuntutan yang tidak berlebihan. Microsoft akan membantu warnet dalam penggunaan software legal, asalkan bisa menghasilkan nilai tambah bagi kedua industri tersebut.
Namun, Awari tidak mengkampanyekan OS semata, tapi juga mengkampanyekan Legalitas Peranti Lunak yang digunakan di warnet. Setiap saat Awari memberikan edukasi ke warnet-warnet melalui milis mengenai pentingnya menggunakan peranti lunak legal guna menghindari "gangguan" dalam berbisnis warnet. Dalam kampanye tersebut termasuk di antaranya mempelajari bentuk-bentuk lisensi yang ada di peranti lunak yang sering digunakan di warnet. Beberapa diantaranya ternyata tidak memenuhi syarat untuk digunakan sehingga direkomendasikan untuk menggunakan peranti lunak lainnya.
Awari pun menyayangkan masih adanya pihak-pihak warnet yang merasa bisa berkelit menghadapi aturan legalitas perangkat lunak. Awari sendiri sikapnya jelas: legalkan perangkat lunak di warnet (bukan hanya OS saja). Bagi warnet yang masih bertahan dengan peranti lunak bajakan, Awari mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan itu melanggar hukum dan setiap saat usahanya terancam untuk diberhentikan oleh aparat. Sampai saat ini, sweeping HAKI masih berlangsung secara teratur. Hari ini lolos bukan jaminan besok lolos lagi!
Prospek
Tarif akses data dari penyelenggaraan jaringan dan jasa Internet yang lebih rendah; meningkatnya kebutuhan akses bagi kalangan yang tidak memiliki sarana akses Internet di rumah, kantor, atau sekolah serta dukungan regulasi yang lebih kondusif memungkinkan usaha warnet mengalami pertumbuhan yang baik dan memiliki prospek yang bagus ke depannya. Namun, perlu digarisbawahi bahwa prospek warnet juga bergantung pada pengelola warnet tersebut, mau diarahkan ke mana warnetnya. Untuk mengetahui hal tersebut, Anda dapat mengintip bocorannya di website blog Irwin Day, http://tayuang.blogspot.com/2006/05/mengembangkan-warnet.html.
Nah, bagi Anda yang telah berencana untuk membangun warnet dan telah memahami tentang cara membangun warnet, bergegaslah untuk mempersiapkan dan menjalankan semuanya dari sekarang. Jadi, tunggu apa lagi?
- Berikut adalah tips bagaimana mengelola warnet agar dapat bertahan “hidup” dan profitable:
- Pilih lokasi yang strategis, seperti di dekat area kampus, sekolah atau pinggir jalan raya.
- Usahakan menggunakan PC bermultimedia.
- Tambahkan fasilitas penunjang seperti printer, scanner, serta makanan dan minuman ringan.
- Pastikan kemudahan fleksibilitas penggunaan penunjang untuk transfer data, seperti tersedianya floppy disk, USB, CD/DVD-ROM. Namun, tidak semua warnet memberikan semua fasilitas ini mengingat mudahnya penyebaran virus dari satu media ke media lainnya.
- Kalau ada dana lebih, akan lebih baik warnet dilengkapi dengan webcam, head set, printer, dan fasilitas untuk cetak foto dari kamera digital atau ponsel.
- Selain warnet, jika dana terbatas, sediakan juga rental komputer. Dapat dipastikan bila musim skripsi dan tugas-tugas tiba, Anda bisa menghasilkan income yang cukup baik.
- Utamakan kenyamanan pelanggan dengan memperhatikan sirkulasi udara yang baik (AC yang cukup dingin atau kipas angin yang berfungsi dengan baik) dan ruang tunggu yang layak.
- Selalu pelihara dan update teknologi komputer yang ada di warnet. User akan malas bila memakai komputer tua dengan kecepatan yang lambat. Jangan lupa untuk menggunakan UPS.
- Pekerjakan karyawan (kasir, admin atau operator) yang ramah, paham dengan troubleshooting, mau mengajari pelanggan-pelanggan baru, dan dapat memberikan pelayanan yang baik.
- Sediakan toilet yang bersih.
Senin, 27 September 2010
Perampok Bank 'Ngaku' di Facebook
PORTLAND - Selama ini, jarang sekali ditemui seorang perampok bank mengaku bertanggung jawab atas aksinya. Tapi, sejak kehadiran situs jejaring sosial seperti Facebook, ada perampok yang justru menulis status dan mengaku telah melakukan aksi tersebut, seperti yang dilakukan oleh seorang pria asal Oregon ini.
Di saat polisi tengah memburu dirinya, justru pria tersebut muncul di Facebook. Pria yang menggunakan nama 'Where's Waldo Bandit' itu muncul di sebuah halaman Facebook. Demikian dilansir Foxnews, Jumat (24/9/2010).
"Saya sekarang menjadi perampok bank. Saya melakukan ini untuk membayar biaya pengobatan," tulis perampok tersebut di wall yang diduga seorang saudaranya.
Gara-gara pesannya itu, banyak orang yang kini ikut terseret kasus perampokan Bank di Oregon tersebut. FBI kini meminta rampok tersebut agar menyerahkan diri.
Situs yang berdiri sejak 2004 itu memang telah banyak membantu pihak kepolisian dalam mengungkap kasus kejahatan. Beberapa waktu lalu, kepolisian Filipina berhasil menembak mati seorang pimpinan kelompok pengedar narkoba yang juga dikenal sebagai ketua gangster, Ivan Padilla. Polisi berhasil menemukan penjahat berusia 23 tahun setelah melacak akun Twitter dan Facebook kelompok yang meresahkan masyarakat tersebut
Minggu, 26 September 2010
Permintaan Komputer Meningkat 30 Persen
BINTARO, TO – Kebutuhan terhadap perangkat teknologi informasi (TI) atau komputer terus meningkat. Dari penuturan sejumlah penyedia komputer di Tangsel, selama memasuki 2010 penjualannya rata-rata mengalami peningkatan sebesar 30 persen.
Menurut Erick, salah satu penyedia perangkat komputer di Tangsel mengatakan, selama 2010 ini penjualan komputer baik desktop PC, laptop, hingga perangkat aksesorinya rata-rata mengalami peningkatan hingga 30 persen. “Dibandingkan 2009, tahun ini permintaan naik sekitar 30 persen lebih,” kata dia kepada TangerangOnline di kawasan Bintaro, Pondok Aren.
Menurut Erick, ada beberapa faktor yang mendukung peningkatan permintaan tersebut. Melemahnya nilai tukar dolar AS, merupakan salah satu pendukung karena itu berarti menguntungkan bagi pasar di Indonesia. Hal ini dikarenakan, harga beli produk komputer dan perangkat TI masih dihitung dari naik turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Faktor lain yang mendukung adalah makin murahnya harga perangkat dan produk komputer, seiring dengan bergesernya kebutuhan pasar dan industri. “Nantinya industri perangkat TI akan bergerak ke produk masal yang menunjang gaya hidup masyarakat,” katanya.
Bahkan, kondisi itu terlihat makin jelas, ketika melihat banyak remaja atau anak-anak membawa perangkat komputer (laptop) ke mana-mana. Mereka sering berinternet di mal-mal maupun tempat umum lain.
Hal senada diungkapkan Ferdiansyah, penyedia perangkat komputer lainnya. Ia mengatakan, permintaan komputer tahun 2010 diperkirakan akan terus meningkat. Kondisi itu sepertinya mendapat dukungan dari provider internet, yang belakangan ini mulai beramai-ramai menyediakan layanan jaringan internet murah, bahkan gratis melalui hotspot di banyak tempat umum, seperti mal, terminal, stasiun, dan sebagainya.
“Dunia pendidikan pun makin banyak yang mengajarkan ilmu TI dan komputer di sekolah-sekolah. Bahkan, sudah sampai jenjang terendah di tingkat taman kanak-kanak. Itu cukup membuktikan bisnis ini tetap prospektif untuk digeluti,” katanya. (Man)
Menurut Erick, salah satu penyedia perangkat komputer di Tangsel mengatakan, selama 2010 ini penjualan komputer baik desktop PC, laptop, hingga perangkat aksesorinya rata-rata mengalami peningkatan hingga 30 persen. “Dibandingkan 2009, tahun ini permintaan naik sekitar 30 persen lebih,” kata dia kepada TangerangOnline di kawasan Bintaro, Pondok Aren.
Menurut Erick, ada beberapa faktor yang mendukung peningkatan permintaan tersebut. Melemahnya nilai tukar dolar AS, merupakan salah satu pendukung karena itu berarti menguntungkan bagi pasar di Indonesia. Hal ini dikarenakan, harga beli produk komputer dan perangkat TI masih dihitung dari naik turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Faktor lain yang mendukung adalah makin murahnya harga perangkat dan produk komputer, seiring dengan bergesernya kebutuhan pasar dan industri. “Nantinya industri perangkat TI akan bergerak ke produk masal yang menunjang gaya hidup masyarakat,” katanya.
Bahkan, kondisi itu terlihat makin jelas, ketika melihat banyak remaja atau anak-anak membawa perangkat komputer (laptop) ke mana-mana. Mereka sering berinternet di mal-mal maupun tempat umum lain.
Hal senada diungkapkan Ferdiansyah, penyedia perangkat komputer lainnya. Ia mengatakan, permintaan komputer tahun 2010 diperkirakan akan terus meningkat. Kondisi itu sepertinya mendapat dukungan dari provider internet, yang belakangan ini mulai beramai-ramai menyediakan layanan jaringan internet murah, bahkan gratis melalui hotspot di banyak tempat umum, seperti mal, terminal, stasiun, dan sebagainya.
“Dunia pendidikan pun makin banyak yang mengajarkan ilmu TI dan komputer di sekolah-sekolah. Bahkan, sudah sampai jenjang terendah di tingkat taman kanak-kanak. Itu cukup membuktikan bisnis ini tetap prospektif untuk digeluti,” katanya. (Man)
Komputer Irit Segalanya
Ingin memiliki 5 set komputer yang irit biaya, irit tempat dan irit listrik dalam jangka panjang?
Dalam benak kita, komputer itu terdiri dari motherboard, prosesor, kartu grafis, harddisk, casing, monitor, mouse, keyboard dan beberapa periperal pendukung lainnya. Semuanya harus dalam satu kesatuan dan kalau salah satu dihilangkan, komputer tidak bisa digunakan. Ini artinya, kalau sebuah keluarga yang terdiri dari lima orang ingin memiliki komputer, misalnya, harus membeli 5 set komputer. Kecuali lima orang mau menggunakan satu komputer berganti-gantian.
Di sisi lain, membeli 5 set komputer di saat krisis ekonomi seperti sekarang ini bisa menjadi suatu pemborosan. Sebab dari lima orang, hanya satu orang yang menggunakan komputer untuk keperluan editing video dan memainkan game-game terbaru yang membutuhkan komputer berspesifikasi tinggi.
Empat orang lagi menggunakan komputer hanya untuk mengetik, mendengarkan lagu, dan ber-facebook ria. Bisa saja, kita membeli empat komputer dengan spesifikasi rendah agar pengeluaran tidak membengkak. Namun, biaya yang dikeluarkan tetap besar dan kita tetap harus menyiapkan space khusus untuk menaruh empat komputer tersebut padahal tidak ada lagi ruang kosong di meja kerja atau rumah kita.
Sebenarnya, ada solusi untuk membuat pengeluaran tidak membengkak. Dalam jangka panjang, konsumsi listrik pun bisa ditekan. Caranya dengan memanfaatkan teknologi thin client yang ditawarkan NComputing . Pemanfaatan teknologi thin client bisa menjadi solusi bijak bagi kita yang ingin membuka warnet, menyediakan beberapa komputer bagi beberapa orang di rumah, atau perusahaan kecil dan menengah (UKM) yang memiliki puluhan karyawan dan masing-masing karyawan dibekali sebuah komputer.
Pada intinya, NComputing menyodorkan peranti keras berupa terminal plus software yang memungkinkan satu komputer bisa diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan. Dengan NComputing eksklusif Ultra Thin Multi –Access (UTMA), 10 pengguna bisa mengakses satu komputer. Bahkan dengan Windows Server 2003 atau Server 2000, 30 pengguna bisa mengakses sebuah komputer secara bersama-sama. Sedangkan Windows XP hanya mampu menampung sembilan pengguna. Bisa juga menggunakan peranti lunak Linux (Ubuntu 7.04 dan SuSe 10.2) yang gratis dan bisa menampung 30 pengguna hingga tak terbatas.
Karena satu komputer akan digunakan beramai-ramai secara bersamaan, komputer atau server yang menjadi host disarankan minimal memiliki RAM sekitar 2-3 gigabyte (GB) dengan prosesor Core 2 Duo. Host juga sebaiknya dilengkapi catu daya cadangan, hard disk berkapasitas besar (untuk 30 pengguna), layar monitor, keyboard, dan mouse. Bila ingin berbagi data dan internet, bisa memakai modem router.
Alat dari Ncomputing ini amat tergantung pada host (komputer atau server). Kalau host-nya rusak, alat ini tak bisa bekerja. Oleh karena itu, guna mencegah kehilangan data, sebaiknya servernya dilengkapi sistem Raid untuk backup data.
Dari segi biaya pembelian, solusi Ncomputing ini jelas lebih hemat. NComputing X550 misalnya, harganya US$ 435, atau sekitar Rp5 juta. Satu set X550 ini terdiri atas peranti lunak VSpace, kartu PCI, dan lima terminal. Berarti, setiap terminal hanya US$ 87 atau sekitar Rp 1 juta. Bandingkan jika harus membeli lima set komputer. Kalau Anda mampir ke Dusit Mangga Dua, Jakarta, CPU dengan spesifikasi prosesor Intel Pentium Core2Duo, memori 1 GB, hard disk 160 gigabita, DVD-ROM, monitor LCD 15", harganya US$ 304 atau Rp 3,5 juta. Ini artinya, untuk memiliki 5 set komputer, kita harus mengeluarkan biaya sampai Rp17,5 juta.
Kalau kita menggunakan solusi NComputing, kita hanya perlu membeli satu set komputer seharga Rp3,5 juta dan 4 monitor LCD 15" (termasuk keyboard dan mouse) dengan harga Rp6 juta. Total biaya yang dikeluarkan Rp9,5juta. Hitung-hitungan kasar, kita bisa hemat sampai Rp 8 juta.
Selain menghemat biaya pembelian, dalam jangka panjang, kita bisa menghemat konsumsi listrik. Terminal X550 hanya butuh listrik 1 watt. Bandingkan dengan rata-rata komputer yang paling tidak perlu 110 watt. Selain harganya murah dan hemat energi, perawatannya pun tidak sulit dan tidak memakan biaya besar. Itu karena hanya ada satu komputer yang dirawat, bukan 5 komputer. Misalnya untuk men-defrag harddisk, teknisi cukup melakukannya pada satu komputer saja, bukan pada 5 komputer. Begitu pula untuk update aplikasi-aplikasi semacam antivirus, dan bahkan alat pendingin ruangan pun tak perlu banyak-banyak.
Cara kerja Ncomputing sebenarnya sangat sederhana. Komputer yang ada sekarang sudah sangat canggih. Ada banyak aplikasi di dalamnya yang sebenarnya hanya memerlukan kapasitas sangat kecil. Oleh karena itu, NComputing memanfaatkan kelebihan kapasitas yang dimiliki komputer itu dan merekayasanya, sehingga dapat dipakai bersama oleh banyak pengguna komputer. Misalnya, komputer dengan prosesor Intel Core 2 Duo, hard disk 500 gigabita, dan memori 4 gigabita, hanya dipakai untuk mengetik, presentasi, atau menjelajahi Internet. Untuk tugas enteng seperti itu, paling hanya 20 persen kemampuan komputer yang benar-benar dimanfaatkan. Sisanya menganggur. Mestinya, spesifikasi setinggi itu bisa dibagi ke sepuluh komputer lain.
Perangkat NComputing - software dan hardware - kemudian menyalurkan kapasitas yang menganggur itu ke beberapa terminal. Alat itu terdiri atas perangkat akses NComputing - ukurannya tak lebih besar daripada Nokia Communicator terbaru - yang terhubung dengan monitor, papan ketik, dan tetikus.
Tapi terminal ini, kendati tanpa prosesor, memori, ataupun hard disk, berfungsi layaknya komputer utuh. Dan setiap terminal bisa menjalankan aplikasi yang berbeda seolah-olah satu dengan yang lainnya independen.
Karena menggunakan satu server atau komputer untuk digunakan ramai-ramai, NComputing tidak cocok digunakan sebagai game station—misalnya untuk Ragnarok atau permainan grafis kelas berat seperti World of Warcraft. NComputing hanya cocok untuk aplikasi kantor atau pendidikan dan pengguna rumahan.
Kini, NComputing sudah merambah lebih dari 100 negara dan hadir di Indonesia sejak tiga setengah tahun lalu. Di Jakarta sendiri, pemakai NComputing sudah bertebaran. Beberapa kantor pialang saham di segitiga emas Kuningan, misalnya, memakai sistem ini untuk melayani kliennya. PT Carrefour Indonesia, PT Adira Dinamika Multifinance, PT Asuransi Cigna, dan beberapa sekolah di berbagai kota menggunakan teknologi ini. MLP (Berita Indonesia 67)
Dalam benak kita, komputer itu terdiri dari motherboard, prosesor, kartu grafis, harddisk, casing, monitor, mouse, keyboard dan beberapa periperal pendukung lainnya. Semuanya harus dalam satu kesatuan dan kalau salah satu dihilangkan, komputer tidak bisa digunakan. Ini artinya, kalau sebuah keluarga yang terdiri dari lima orang ingin memiliki komputer, misalnya, harus membeli 5 set komputer. Kecuali lima orang mau menggunakan satu komputer berganti-gantian.
Di sisi lain, membeli 5 set komputer di saat krisis ekonomi seperti sekarang ini bisa menjadi suatu pemborosan. Sebab dari lima orang, hanya satu orang yang menggunakan komputer untuk keperluan editing video dan memainkan game-game terbaru yang membutuhkan komputer berspesifikasi tinggi.
Empat orang lagi menggunakan komputer hanya untuk mengetik, mendengarkan lagu, dan ber-facebook ria. Bisa saja, kita membeli empat komputer dengan spesifikasi rendah agar pengeluaran tidak membengkak. Namun, biaya yang dikeluarkan tetap besar dan kita tetap harus menyiapkan space khusus untuk menaruh empat komputer tersebut padahal tidak ada lagi ruang kosong di meja kerja atau rumah kita.
Sebenarnya, ada solusi untuk membuat pengeluaran tidak membengkak. Dalam jangka panjang, konsumsi listrik pun bisa ditekan. Caranya dengan memanfaatkan teknologi thin client yang ditawarkan NComputing . Pemanfaatan teknologi thin client bisa menjadi solusi bijak bagi kita yang ingin membuka warnet, menyediakan beberapa komputer bagi beberapa orang di rumah, atau perusahaan kecil dan menengah (UKM) yang memiliki puluhan karyawan dan masing-masing karyawan dibekali sebuah komputer.
Pada intinya, NComputing menyodorkan peranti keras berupa terminal plus software yang memungkinkan satu komputer bisa diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan. Dengan NComputing eksklusif Ultra Thin Multi –Access (UTMA), 10 pengguna bisa mengakses satu komputer. Bahkan dengan Windows Server 2003 atau Server 2000, 30 pengguna bisa mengakses sebuah komputer secara bersama-sama. Sedangkan Windows XP hanya mampu menampung sembilan pengguna. Bisa juga menggunakan peranti lunak Linux (Ubuntu 7.04 dan SuSe 10.2) yang gratis dan bisa menampung 30 pengguna hingga tak terbatas.
Karena satu komputer akan digunakan beramai-ramai secara bersamaan, komputer atau server yang menjadi host disarankan minimal memiliki RAM sekitar 2-3 gigabyte (GB) dengan prosesor Core 2 Duo. Host juga sebaiknya dilengkapi catu daya cadangan, hard disk berkapasitas besar (untuk 30 pengguna), layar monitor, keyboard, dan mouse. Bila ingin berbagi data dan internet, bisa memakai modem router.
Alat dari Ncomputing ini amat tergantung pada host (komputer atau server). Kalau host-nya rusak, alat ini tak bisa bekerja. Oleh karena itu, guna mencegah kehilangan data, sebaiknya servernya dilengkapi sistem Raid untuk backup data.
Dari segi biaya pembelian, solusi Ncomputing ini jelas lebih hemat. NComputing X550 misalnya, harganya US$ 435, atau sekitar Rp5 juta. Satu set X550 ini terdiri atas peranti lunak VSpace, kartu PCI, dan lima terminal. Berarti, setiap terminal hanya US$ 87 atau sekitar Rp 1 juta. Bandingkan jika harus membeli lima set komputer. Kalau Anda mampir ke Dusit Mangga Dua, Jakarta, CPU dengan spesifikasi prosesor Intel Pentium Core2Duo, memori 1 GB, hard disk 160 gigabita, DVD-ROM, monitor LCD 15", harganya US$ 304 atau Rp 3,5 juta. Ini artinya, untuk memiliki 5 set komputer, kita harus mengeluarkan biaya sampai Rp17,5 juta.
Kalau kita menggunakan solusi NComputing, kita hanya perlu membeli satu set komputer seharga Rp3,5 juta dan 4 monitor LCD 15" (termasuk keyboard dan mouse) dengan harga Rp6 juta. Total biaya yang dikeluarkan Rp9,5juta. Hitung-hitungan kasar, kita bisa hemat sampai Rp 8 juta.
Selain menghemat biaya pembelian, dalam jangka panjang, kita bisa menghemat konsumsi listrik. Terminal X550 hanya butuh listrik 1 watt. Bandingkan dengan rata-rata komputer yang paling tidak perlu 110 watt. Selain harganya murah dan hemat energi, perawatannya pun tidak sulit dan tidak memakan biaya besar. Itu karena hanya ada satu komputer yang dirawat, bukan 5 komputer. Misalnya untuk men-defrag harddisk, teknisi cukup melakukannya pada satu komputer saja, bukan pada 5 komputer. Begitu pula untuk update aplikasi-aplikasi semacam antivirus, dan bahkan alat pendingin ruangan pun tak perlu banyak-banyak.
Cara kerja Ncomputing sebenarnya sangat sederhana. Komputer yang ada sekarang sudah sangat canggih. Ada banyak aplikasi di dalamnya yang sebenarnya hanya memerlukan kapasitas sangat kecil. Oleh karena itu, NComputing memanfaatkan kelebihan kapasitas yang dimiliki komputer itu dan merekayasanya, sehingga dapat dipakai bersama oleh banyak pengguna komputer. Misalnya, komputer dengan prosesor Intel Core 2 Duo, hard disk 500 gigabita, dan memori 4 gigabita, hanya dipakai untuk mengetik, presentasi, atau menjelajahi Internet. Untuk tugas enteng seperti itu, paling hanya 20 persen kemampuan komputer yang benar-benar dimanfaatkan. Sisanya menganggur. Mestinya, spesifikasi setinggi itu bisa dibagi ke sepuluh komputer lain.
Perangkat NComputing - software dan hardware - kemudian menyalurkan kapasitas yang menganggur itu ke beberapa terminal. Alat itu terdiri atas perangkat akses NComputing - ukurannya tak lebih besar daripada Nokia Communicator terbaru - yang terhubung dengan monitor, papan ketik, dan tetikus.
Tapi terminal ini, kendati tanpa prosesor, memori, ataupun hard disk, berfungsi layaknya komputer utuh. Dan setiap terminal bisa menjalankan aplikasi yang berbeda seolah-olah satu dengan yang lainnya independen.
Karena menggunakan satu server atau komputer untuk digunakan ramai-ramai, NComputing tidak cocok digunakan sebagai game station—misalnya untuk Ragnarok atau permainan grafis kelas berat seperti World of Warcraft. NComputing hanya cocok untuk aplikasi kantor atau pendidikan dan pengguna rumahan.
Kini, NComputing sudah merambah lebih dari 100 negara dan hadir di Indonesia sejak tiga setengah tahun lalu. Di Jakarta sendiri, pemakai NComputing sudah bertebaran. Beberapa kantor pialang saham di segitiga emas Kuningan, misalnya, memakai sistem ini untuk melayani kliennya. PT Carrefour Indonesia, PT Adira Dinamika Multifinance, PT Asuransi Cigna, dan beberapa sekolah di berbagai kota menggunakan teknologi ini. MLP (Berita Indonesia 67)
Memblokir Situs Porno Tidak Semudah Membalik Tangan
Pagi 11/08/2010 saya sempat talkshow di Metro Pagi bersama Pak Hendry dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Saya melihat beberapa hal yang mungkin perlu di perhatikan oleh Kominfo kalau memang mau serius memblokir situs porno dari dunia maya di Indonesia
Bayangkan beban kerjaan yang harus dihadapi: (1) Jumlah situs porno (dari info Pak Hendry) 400 juta situs. Ada penambahan 25 juta situs dalam 5 tahun terakhir. Katanya ini dari data ITU. (2) Kalau dari http://www.safefamilies.org/sfStats.php sebetulnya lebih konservatif, hanya sekitar 10 juta situs lah perkiraan tahun 2010 ini. Tapi memang sekitar 1 milyar halaman. (3) Secara umum ada dua teknik pemblokiran, melalui daftar database situs atau melalui daftar kata-kata. (4) Pemblokiran harus dilakukan pada pada akses dari 30 juta pengguna Internet di Indonesia melalui 200 ISP.
Implementasi di Lapangan – Kominfo dengan kekuasaan yang ada pada dirinya cenderung untuk memaksa semua layanan ISP untuk memblokir jutaan situs porno. Konsekensinya ini akan membutuhkan mesin yang sangat besar sekali agar semua proses pemblokiran dapat dilakukan tanpa mengurangi kecepatan akses Internet di Indonesia. Bayangkan URL yang diklik oleh 30 juta pengguna Internet, harus dicek satu per satu ke puluhan juta URL yang ada di database. Bisa tewas Server yang digunakan kalau tidak kuat. Terus terang, saya tidak melihat cara ini adalah cara yang paling efektif.
Implementasi yang lebih realistis – akan lebih realistis jika proses pemblokiran dilakukan pada tingkat yang lebih rendah, di tingkat WARNET, Sekolah, Kantor, Rumah atau pada sistem operasi komputer yang digunakan. Karena beban traffic yang terjadi lebih kecil tidak membutuhkan komputer kecepatan tinggi untuk memblokir. Banyak solusi masyarakat ditingkat ini seperti DNS Nawala, Dansguardian, Squid Guard, bahkan sistem operasi muslim seperti sabily yang bisa diambil gratis dari www.sabily.org. Cuma pada tingkat ini, dibutuhkan proses pemberdayaan masyarakat, pemandaian masyarakat untuk bisa memasang software, mengkonfigurasi software, mengupdate software. Pertanyaannya, apakah Kominfo bersedia mengalokasikan dananya untuk memandaikan masyarakat secara masif.
Untuk tingkat sekolah sebetulnya sejak tahun lalu sudah ada schoolonffline yang memungkinkan pelajaran Internet secara offline di sekolah. Konsekuensinya tidak perlu takut siswa nantinya mengakses situs porno dll. Schoolonffline bisa diambil gratis di http://schoolonffline.id-repo.or.id. Ratusan sekolah percontohan sekarang ini mulai menerapkan schoolonffline. Sekedar catatan schoolonffline tidak dibiayai pemerintah, ini kebetulan saya yang buat tanpa biaya siapapun & saya infaq-kan untuk kepentingan pendidikan di republik Indonesia.
Dari diskusi pagi dengan Pak Hendry Kominfo, saya meraba tampaknya Kominfo belum menyiapkan back office yang lengkap untuk melayani masyarakat dalam memblokir situs porno. Seperti (1) database situs porno yang lengkap dan URL yang bisa di akses secara gratis oleh masyarakat, (2) mekanisme pelaporan dari masyarakat jika ada situs / halaman porno, (3) mekanisme penyampaian laporan masyarakat ke dalam database cekal. (4) Meminta RIM untuk pemblokiran situs porno bagi pemakai BlackBerry, (5) pemberdayaan WARNET, Sekolah, Kantor tentang teknik pemblokiran situs porno, melalui buku, artikel, web, video tutorial, (6) berinteraksi secara aktif dengan masyarakat menjawab pertanyan & memberikan arahan melalui telepon, e-mail, forum, web dll.
Semoga Kominfo cukup siap dengan Pekerjaan Rumah yang sangat besar harus dilakukannya dengan mencanangkan pemblokiran situs porno ..
Bayangkan beban kerjaan yang harus dihadapi: (1) Jumlah situs porno (dari info Pak Hendry) 400 juta situs. Ada penambahan 25 juta situs dalam 5 tahun terakhir. Katanya ini dari data ITU. (2) Kalau dari http://www.safefamilies.org/sfStats.php sebetulnya lebih konservatif, hanya sekitar 10 juta situs lah perkiraan tahun 2010 ini. Tapi memang sekitar 1 milyar halaman. (3) Secara umum ada dua teknik pemblokiran, melalui daftar database situs atau melalui daftar kata-kata. (4) Pemblokiran harus dilakukan pada pada akses dari 30 juta pengguna Internet di Indonesia melalui 200 ISP.
Implementasi di Lapangan – Kominfo dengan kekuasaan yang ada pada dirinya cenderung untuk memaksa semua layanan ISP untuk memblokir jutaan situs porno. Konsekensinya ini akan membutuhkan mesin yang sangat besar sekali agar semua proses pemblokiran dapat dilakukan tanpa mengurangi kecepatan akses Internet di Indonesia. Bayangkan URL yang diklik oleh 30 juta pengguna Internet, harus dicek satu per satu ke puluhan juta URL yang ada di database. Bisa tewas Server yang digunakan kalau tidak kuat. Terus terang, saya tidak melihat cara ini adalah cara yang paling efektif.
Implementasi yang lebih realistis – akan lebih realistis jika proses pemblokiran dilakukan pada tingkat yang lebih rendah, di tingkat WARNET, Sekolah, Kantor, Rumah atau pada sistem operasi komputer yang digunakan. Karena beban traffic yang terjadi lebih kecil tidak membutuhkan komputer kecepatan tinggi untuk memblokir. Banyak solusi masyarakat ditingkat ini seperti DNS Nawala, Dansguardian, Squid Guard, bahkan sistem operasi muslim seperti sabily yang bisa diambil gratis dari www.sabily.org. Cuma pada tingkat ini, dibutuhkan proses pemberdayaan masyarakat, pemandaian masyarakat untuk bisa memasang software, mengkonfigurasi software, mengupdate software. Pertanyaannya, apakah Kominfo bersedia mengalokasikan dananya untuk memandaikan masyarakat secara masif.
Untuk tingkat sekolah sebetulnya sejak tahun lalu sudah ada schoolonffline yang memungkinkan pelajaran Internet secara offline di sekolah. Konsekuensinya tidak perlu takut siswa nantinya mengakses situs porno dll. Schoolonffline bisa diambil gratis di http://schoolonffline.id-repo.or.id. Ratusan sekolah percontohan sekarang ini mulai menerapkan schoolonffline. Sekedar catatan schoolonffline tidak dibiayai pemerintah, ini kebetulan saya yang buat tanpa biaya siapapun & saya infaq-kan untuk kepentingan pendidikan di republik Indonesia.
Dari diskusi pagi dengan Pak Hendry Kominfo, saya meraba tampaknya Kominfo belum menyiapkan back office yang lengkap untuk melayani masyarakat dalam memblokir situs porno. Seperti (1) database situs porno yang lengkap dan URL yang bisa di akses secara gratis oleh masyarakat, (2) mekanisme pelaporan dari masyarakat jika ada situs / halaman porno, (3) mekanisme penyampaian laporan masyarakat ke dalam database cekal. (4) Meminta RIM untuk pemblokiran situs porno bagi pemakai BlackBerry, (5) pemberdayaan WARNET, Sekolah, Kantor tentang teknik pemblokiran situs porno, melalui buku, artikel, web, video tutorial, (6) berinteraksi secara aktif dengan masyarakat menjawab pertanyan & memberikan arahan melalui telepon, e-mail, forum, web dll.
Semoga Kominfo cukup siap dengan Pekerjaan Rumah yang sangat besar harus dilakukannya dengan mencanangkan pemblokiran situs porno ..
Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Kawasan Puspiptek Melalui Kursus Komputer Gratis
Puspiptek bekerjasama dengan Klinik Hati dan Indosat menyelenggarakan Kursus Komputer Gratis bagi masyarakat sekitar kawasan Puspiptek, Pelatihan ini merupakan salah satu realisasi Program Pemberdayaan dan Pemasyarakatan Iptek bagi masyarakat sekitar kawasan Puspiptek. Pada periode ini peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: kelompok pertama dan kelompok kedua diberikan materi dan praktek teknisi komputer. Pelatihan komputer ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dasar yang diharapkan dapat membuka peluang kerja baru bagi mereka.
Pelatihan ini akan dilaksanakan selama 24 kali pertemuan dan diharapkan mampu menjawab tantangan global dimana diseluruh aspek kegiatan perkantoran dan prekonomian tidak lepas dari sistem komputerisasi sehingga peserta kedepan dapat berperan di dalamnya. Peserta pelatihan sebanyak 80 orang tersebut akan memperoleh pendidikan gratis atau tidak dipungut biaya sama sekali. Kegiatan pelatihan dimulai pada 21 Desember 2009 sampai pertengahan februari 2010.
Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat sekitar dan acara dibuka secara resmi oleh Kepala Puspiptek R Jeni Ruslan pada 21 Desember 2009 di ruang 1001 Gedung Graha Widya Bakti. Dalam sambutannya, Kepala Puspiptek mengatakan akan mendukung program pemberdayaan masyarakat ini sesuai dengan kemampuan Puspiptek dan mudah-mudahan kerjasama ini bisa berlanjut.
Dalam sambutanya, Jarot Handoko direktur Public Relation Indosat mengatakan bahwa indosat punya dana yang merupakan amanah dari pelanggan indosat oleh karena itu beliau berpesan kepada para peserta mohon mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh dan serius agar bisa bermanfaat dan berhasil. (puspitek/humasristek)
Nasib Media Cetak Di tengah Era Digital
Jika sekarang ini anda sedang membaca surat kabar, apa yang ada dalam benak anda? Pernahkah anda membayangkan bagaimana nasib surat kabar kesayangan anda ini hadir dalam edisi cetak sepuluh, dua puluh atau empat puluh tahun yang akan datang? Apa mungkin kita masih bisa membaca berita dari lembaran halaman surat kabar, sambil menikmati secangkir kopi dihalaman rumah atau kantor, jawabannya “mungkin saja iya” atau “mungkin saja tidak”.
Phillip Meyer seorang penulis buku yang berjudul “The Vanishing Newspaper” meramalkan koran terakhir yang terbit adalah pada april 2040. Hal ini bisa dilihat dari mulai berjamurnya berita yang disajikan dalam bentuk digital serta peminatnya banyak.
Kebiasaan membaca surat kabar merupakan hal yang rutin dilakukan hampir semua orang, semua informasi yang bertebaran diseluruh muka bumi dapat kita temukan hanya dengan membaca berita yang telah dirangkum dalam sebuah surat kabar maupun majalah.
Hadirnya media cetak seperti halnya surat kabar sangat membantu masyarakat dalam menemukan informasi terkini seperti, berita nasional dan daerah, info kesehatan, info bisnis, lowongan kerja, penawaran barang atau jasa melalui media iklan, serta banyak hal positif lain yang dapat diperoleh melalui surat kabar.
Semenjak kehadiran internet, pola kehidupan masyarakat dunia sedikit demi sedikit terus berubah. Masyarakat terasa begitu dimanjakan oleh teknologi. Ditemukannya Komputer, Handphon, Gadget, PDA, sedikit demi sedikit telah merombak wajah lugu masyarakat kita.
Sekarang kita bisa melihat, bagaimana internet memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap sikap dan perbuatan sebagian masyarakat kita, hampir seluruh masyarakat kota sudah sangat dekat dengan internet, masyarakat desa juga mulai terpengaruh oleh keadaan yang memaksa mereka untuk maju dengan menggunakan teknologi.
Internet telah merobohkan tembok pembatas antar informasi yang selama ini hanya dapat di telusuri melalui media cetak, seperti surat kabar dan majalah . Kini dengan hanya melakukan browsing melalui perangkat komputer atau gadget menggunakan internet, kita dapat mengetahui berbagai jenis informasi yang ada. Terdapat ribuan situs surat kabar digital yang tersebar diinternet. Para penerbit surat kabar tersebut sebelumnya selalu berkecimpung dalam surat kabar edisi cetak. Tetapi karena faktor persaingan dan untuk mengatasi keterpurukan, mereka terpaksa membagi berita melalui edisi cetak dan digital.
Kita bisa melihat bagaimana ambruknya perusahaan surat kabar di Amerika Serikat (AS), kejadian tersebut bukan disebabkan oleh buruknya kualitas jurnalisme, tetapi lebih karena berkurangnya pembeli surat kabar edisi cetak yang mengakibatnya berkurangnya pendapatan iklan melalui surat kabar edisi cetak, pembaca lebih memilih membaca surat kabar dalam bentuk digital melalui media komputer atau gadged karena berita yang ditampilkan cenderung lebih baru.
Menurut survei Nielsen Media Research di sembilan kota di Indonesia (populasi 43,87 juta dengan umur 10 tahun ke atas), pada kuartal III 2009, konsumsi koran justru mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir (awal 2005 mencapai 28 persen, tetapi terus menurun tinggal 18 persen pada kuartal III 2009). Konsumsi majalah pun turun dari 20 persen menjadi 11 persen, tabloid turun dari 20 persen menjadi 13 persen). Hal ini membuktikan betapa sulitnya surat kabar edisi cetak sekarang ini berkembang.
Sebanyak 34 persen dari pembaca koran adalah pengguna internet dan 41 persen pembaca koran juga mengakses berita lokal dari internet. Sejak 2006, persentase pengguna internet yang berusia muda terus bertambah, dari 12 persen menjadi 20 persen (usia 10-14 tahun) dan dari 24 persen menjadi 33 persen (usia 15-19 tahun), sedangkan untuk usia 20-29 tahun turun dari 40 persen menjadi 30 persen (http://newspaper.pikiran-rakyat.com).
Walaupun media cetak sekarang ini terasa tenggelam oleh kehadiran media digital. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat dimasing-masing media tersebut, adapun kelebihan media cetak, yaitu,
kekurangan media cetak yaitu,
(1) Berita yang tampil bukan merupakan berita terbaru (berita kemaren).
(2) Biaya untuk memproduksi media cetak lebih besar dibandingkan media digital,
(3) Waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan media cetak cenderung lebih lama.
Demikian juga halnya dengan media digital yang memiliki kelebihan dan kekurangannya. kelebihan media digital yaitu,
Sedangkan kekurangan media digital :
Kehadiran surat kabar dan majalah dalam bentuk cetak telah begitu melekat dalam kehidupan masyarakat kita, sehingga jika edisi cetak tidak lagi terbit, tentu akan menghilangkan tadisi budaya membaca surat kabar dan majalah secara utuh. Peran surat kabar lokal (daerah) misalnya, memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan daerah, dimana surat kabar itu terbit. Masyarakat juga selalu membutuhkan informasi berita lokal dibandingkan berita nasional maupun internasional.
Kita hanya bisa berharap agar hadirnya berita melalui media digital tidak akan memberi pengaruh yang besar bagi perkembangan media cetak kedepannya. Hadirnya kedua media tersebut diharapkan, bisa saling melengkapi baik kekurangan maupun kelebihannya. Masyarakat juga akan selalu berharap agar berita yang disajikan baik dalam bentuk media cetak maupun media digital, dapat memberi pengaruh positif dan bermanfaat bagi pembacanya. Teruslah maju media cetak Indonesia.
Phillip Meyer seorang penulis buku yang berjudul “The Vanishing Newspaper” meramalkan koran terakhir yang terbit adalah pada april 2040. Hal ini bisa dilihat dari mulai berjamurnya berita yang disajikan dalam bentuk digital serta peminatnya banyak.
Kebiasaan membaca surat kabar merupakan hal yang rutin dilakukan hampir semua orang, semua informasi yang bertebaran diseluruh muka bumi dapat kita temukan hanya dengan membaca berita yang telah dirangkum dalam sebuah surat kabar maupun majalah.
Hadirnya media cetak seperti halnya surat kabar sangat membantu masyarakat dalam menemukan informasi terkini seperti, berita nasional dan daerah, info kesehatan, info bisnis, lowongan kerja, penawaran barang atau jasa melalui media iklan, serta banyak hal positif lain yang dapat diperoleh melalui surat kabar.
Generasi Internet
Semenjak kehadiran internet, pola kehidupan masyarakat dunia sedikit demi sedikit terus berubah. Masyarakat terasa begitu dimanjakan oleh teknologi. Ditemukannya Komputer, Handphon, Gadget, PDA, sedikit demi sedikit telah merombak wajah lugu masyarakat kita.
Sekarang kita bisa melihat, bagaimana internet memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap sikap dan perbuatan sebagian masyarakat kita, hampir seluruh masyarakat kota sudah sangat dekat dengan internet, masyarakat desa juga mulai terpengaruh oleh keadaan yang memaksa mereka untuk maju dengan menggunakan teknologi.
Internet telah merobohkan tembok pembatas antar informasi yang selama ini hanya dapat di telusuri melalui media cetak, seperti surat kabar dan majalah . Kini dengan hanya melakukan browsing melalui perangkat komputer atau gadget menggunakan internet, kita dapat mengetahui berbagai jenis informasi yang ada. Terdapat ribuan situs surat kabar digital yang tersebar diinternet. Para penerbit surat kabar tersebut sebelumnya selalu berkecimpung dalam surat kabar edisi cetak. Tetapi karena faktor persaingan dan untuk mengatasi keterpurukan, mereka terpaksa membagi berita melalui edisi cetak dan digital.
Kita bisa melihat bagaimana ambruknya perusahaan surat kabar di Amerika Serikat (AS), kejadian tersebut bukan disebabkan oleh buruknya kualitas jurnalisme, tetapi lebih karena berkurangnya pembeli surat kabar edisi cetak yang mengakibatnya berkurangnya pendapatan iklan melalui surat kabar edisi cetak, pembaca lebih memilih membaca surat kabar dalam bentuk digital melalui media komputer atau gadged karena berita yang ditampilkan cenderung lebih baru.
Menurut survei Nielsen Media Research di sembilan kota di Indonesia (populasi 43,87 juta dengan umur 10 tahun ke atas), pada kuartal III 2009, konsumsi koran justru mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir (awal 2005 mencapai 28 persen, tetapi terus menurun tinggal 18 persen pada kuartal III 2009). Konsumsi majalah pun turun dari 20 persen menjadi 11 persen, tabloid turun dari 20 persen menjadi 13 persen). Hal ini membuktikan betapa sulitnya surat kabar edisi cetak sekarang ini berkembang.
Sebanyak 34 persen dari pembaca koran adalah pengguna internet dan 41 persen pembaca koran juga mengakses berita lokal dari internet. Sejak 2006, persentase pengguna internet yang berusia muda terus bertambah, dari 12 persen menjadi 20 persen (usia 10-14 tahun) dan dari 24 persen menjadi 33 persen (usia 15-19 tahun), sedangkan untuk usia 20-29 tahun turun dari 40 persen menjadi 30 persen (http://newspaper.pikiran-rakyat.com).
Kelebihan dan kekurangan
Walaupun media cetak sekarang ini terasa tenggelam oleh kehadiran media digital. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat dimasing-masing media tersebut, adapun kelebihan media cetak, yaitu,
- Harganya dapat dijangkau oleh semua kalangan,
- Berita yang disampaikan lebih banyak dan mampu menjelaskan secara lengkap,
- Dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya,
- Mudah dibawa kemana – mana.
kekurangan media cetak yaitu,
(1) Berita yang tampil bukan merupakan berita terbaru (berita kemaren).
(2) Biaya untuk memproduksi media cetak lebih besar dibandingkan media digital,
(3) Waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan media cetak cenderung lebih lama.
Demikian juga halnya dengan media digital yang memiliki kelebihan dan kekurangannya. kelebihan media digital yaitu,
- Informasi (berita) dapat disampaikan secara cepat,
- Biaya produksi cenderung lebih murah.
- Kejadian suatu berita dapat diberitakan secara langsung.
Sedangkan kekurangan media digital :
- Hanya bisa di baca di tempat tertentu, karena membutuhkan perangkat pendukung seperti komputer, gadget dan PDA, yang sebagian memerlukan koneksi internet untuk dapat mengakses sebuah situs berita.
- Tidak semua masyarakat mengerti menggunakan media komputer dan sebagainya.
Kehadiran surat kabar dan majalah dalam bentuk cetak telah begitu melekat dalam kehidupan masyarakat kita, sehingga jika edisi cetak tidak lagi terbit, tentu akan menghilangkan tadisi budaya membaca surat kabar dan majalah secara utuh. Peran surat kabar lokal (daerah) misalnya, memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan daerah, dimana surat kabar itu terbit. Masyarakat juga selalu membutuhkan informasi berita lokal dibandingkan berita nasional maupun internasional.
Kita hanya bisa berharap agar hadirnya berita melalui media digital tidak akan memberi pengaruh yang besar bagi perkembangan media cetak kedepannya. Hadirnya kedua media tersebut diharapkan, bisa saling melengkapi baik kekurangan maupun kelebihannya. Masyarakat juga akan selalu berharap agar berita yang disajikan baik dalam bentuk media cetak maupun media digital, dapat memberi pengaruh positif dan bermanfaat bagi pembacanya. Teruslah maju media cetak Indonesia.
Komputer Produksi Lokal Mulai Dipasarkan
BANDA ACEH - Komputer murah industri lokal Aceh kini mulai dipasarkan. Angka produksi tahap pertama ini sudah mencapai 150 unit, yang terdiri dari aneka tipe. Produksi komputer brand lokal ini di dukung langsung oleh Intel Indonesia selaku penyedia perangkat komputer. Komisaris Utama PT Global Enterpreuneur Technology, Amir Faisal, mengatakan, komputer dengan merek PC Get itu diproduksi sebanyak tiga tipe, yakni PC Get Keluarga dengan prosesor intel atom, PC Get Keluarga Smart menggunakan prosesor intel pentium, dan Keluarga Super menggunakan prosesor intel core 2 duo.
“Untuk PC Get Keluarga, konsumen bisa mendapatkan dengan harga di bawah Rp 3 juta,” kata Amir, saat meluncurkan PC Get di Hermes Palace Hotel, Senin (26/10). Meski harga yang ditawarkan terbilang murah, dia menjamin, kualitas komputer lokal ini tak perlu diragukan. “Kami harap, hadirnya PC lokal ini bisa memberi pilihan kepada masyarakat Aceh, sehingga dapat memaksimalkan penggunaan komputer dan membantu pemerintah Aceh mewujudkan visi satu keluarga satu komputer yang dideklarasikan Mei lalu,” tambahnya.
Sementara Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia Corporation mengatakan, Intel sebagai perusahaan prosesor terbesar di dunia mempunyai keinginan besar untuk membantu masyarakat Aceh memperluas akses terhadap teknologi informatika. “Dukungan kami kali ini dengan mitra kerja lokal Aceh yaitu PT Global Enterpreneur Technology. Menjalin kerjasama lewat penyediaan akses pengadaan komputer berkualitas dengan harga terjangkau, sehingga masyarakat Aceh dapat merasakan manfaat pengetahuan berbasis teknologi,” imbuhnya.
“Untuk PC Get Keluarga, konsumen bisa mendapatkan dengan harga di bawah Rp 3 juta,” kata Amir, saat meluncurkan PC Get di Hermes Palace Hotel, Senin (26/10). Meski harga yang ditawarkan terbilang murah, dia menjamin, kualitas komputer lokal ini tak perlu diragukan. “Kami harap, hadirnya PC lokal ini bisa memberi pilihan kepada masyarakat Aceh, sehingga dapat memaksimalkan penggunaan komputer dan membantu pemerintah Aceh mewujudkan visi satu keluarga satu komputer yang dideklarasikan Mei lalu,” tambahnya.
Sementara Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia Corporation mengatakan, Intel sebagai perusahaan prosesor terbesar di dunia mempunyai keinginan besar untuk membantu masyarakat Aceh memperluas akses terhadap teknologi informatika. “Dukungan kami kali ini dengan mitra kerja lokal Aceh yaitu PT Global Enterpreneur Technology. Menjalin kerjasama lewat penyediaan akses pengadaan komputer berkualitas dengan harga terjangkau, sehingga masyarakat Aceh dapat merasakan manfaat pengetahuan berbasis teknologi,” imbuhnya.
Microsoft Akan Latih 5.000 Warga Wakatobi
Wakatobi (ANTARA News) - Perusahaan Microsoft Corporation bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tengara, dalam waktu dekat akan melatih 5.000 warga Wakatobi tentang penguasaan teknologi komputer.
Untuk melatih 5.000 warga itu, Microsof sudah lebih dulu melatih dua orang tenaga pelatih dari Pemerintah Kabupaten Wakatobi, kata Ketua Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Wakatobi, Abdul Manan, di Wakatobi, Rabu.
Selain dua tenaga pelatih dari Pemkab Wakatobi, pihak Microsoft juga telah menyiapkan tenaga pelatih dari Universitas Haluoleo dua orang, Universitas Hasanuddin (Unhas) dua orang dan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dua orang.
Menurut Manan, untuk kebutuhan komputer bagi 5.000 warga Wakatobi, perusahaan penyedia piranti lunak komputer terbesar di dunia itu yang menyediakannya.
Microsoft berharap, para petani dan nelayan Wakatobi bisa memahami dan menguasai penggunaan teknologi komputer, sehingga mereka bisa mengakses berbagai informasi pertanian, nelayan melalui jaringan internet di komputer.
Fasilitas berupa laboratorium komputer sebagai pusat data masyarakat dalam mengakses potensi kekayaan yang dimiliki Wakatobi, disiapkan Pemkab Wakatobi sendiri.
Menurut Manan, manfaat yang bisa segera didapat Pemkab Wakatobi dari kerjasama dengan perusahaan tersebut, dapat menjembatani penelitian keragaman hayati di daerah itu dan memberikan dukungan kepada masyarakat peneliti di Wakatobi.
Selain itu perusahaan tersebut juga bisa memfasilitasi para peneliti di Wakatobi untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam kegiatan penelitian yang berbasis masyarakat, dengan cara yang bermanfaat.
Perusahaan ini sudah melakukan survei sejak dua bulan lalu dan mereka yakin setelah melihat inovasi dan kreativitas pemerintah daerah bersama masyarakat, dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan tersebut maupun masyarakat.
Menurut Manan, melalui laboratorium komputer yang dibangun, Pemkab Wakatobi menyediakan kelengkapan bank data mengenai sumber daya hayati Wakatobi. Dengan begitu, berbagai unsur masyarakat dunia, bisa mengakses data keragaman hayati Wakatobi.
Untuk melatih 5.000 warga itu, Microsof sudah lebih dulu melatih dua orang tenaga pelatih dari Pemerintah Kabupaten Wakatobi, kata Ketua Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Wakatobi, Abdul Manan, di Wakatobi, Rabu.
Selain dua tenaga pelatih dari Pemkab Wakatobi, pihak Microsoft juga telah menyiapkan tenaga pelatih dari Universitas Haluoleo dua orang, Universitas Hasanuddin (Unhas) dua orang dan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dua orang.
Menurut Manan, untuk kebutuhan komputer bagi 5.000 warga Wakatobi, perusahaan penyedia piranti lunak komputer terbesar di dunia itu yang menyediakannya.
Microsoft berharap, para petani dan nelayan Wakatobi bisa memahami dan menguasai penggunaan teknologi komputer, sehingga mereka bisa mengakses berbagai informasi pertanian, nelayan melalui jaringan internet di komputer.
Fasilitas berupa laboratorium komputer sebagai pusat data masyarakat dalam mengakses potensi kekayaan yang dimiliki Wakatobi, disiapkan Pemkab Wakatobi sendiri.
Menurut Manan, manfaat yang bisa segera didapat Pemkab Wakatobi dari kerjasama dengan perusahaan tersebut, dapat menjembatani penelitian keragaman hayati di daerah itu dan memberikan dukungan kepada masyarakat peneliti di Wakatobi.
Selain itu perusahaan tersebut juga bisa memfasilitasi para peneliti di Wakatobi untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam kegiatan penelitian yang berbasis masyarakat, dengan cara yang bermanfaat.
Perusahaan ini sudah melakukan survei sejak dua bulan lalu dan mereka yakin setelah melihat inovasi dan kreativitas pemerintah daerah bersama masyarakat, dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan tersebut maupun masyarakat.
Menurut Manan, melalui laboratorium komputer yang dibangun, Pemkab Wakatobi menyediakan kelengkapan bank data mengenai sumber daya hayati Wakatobi. Dengan begitu, berbagai unsur masyarakat dunia, bisa mengakses data keragaman hayati Wakatobi.
Sabtu, 25 September 2010
Jurnal pengaruh teknologi komputer di bidang pendidikan
Pengaruh teknologi komputer yaitu Internet di dalam bidang Pendidikan
Pengaruh internet untuk pendidikan
Saat ini, hampir semua elemen masyarakat di dunia, termasuk Indonesia di dalamnya. Internet sangat memegang peranan penting dalam semua sektor di berbagi aspek kehidupan saat ini. Sehingga, pengaruh dan dampak yang di timbulkan sangatlah besar buat kemaslahatan semua orang. Dari setiap inci hingga mil jarak, dari setiap detik ke setiap jam nya, internet memegang peranan dan memberi pengaruh yang berbeda pula. Dan pengaruh ini tidak memandang elemen, baik miskin, kaya, anak- anak maupun dewasa. Pengaruhnya di dunia bussiness, education, life style, dan social sangatlah kentara. Tapi untuk saat ini, akan kita bahas pada sisi education atau pendidikan.
Pendidikan atau education terdiri dari banyak macamnya, pendidikan moral, pendidikan sosial, pendidikan agama dan lainnya. Dan adanya internet, mempengaruhi sektor pendidikan tersebut, secara otomatis system, proccess dan hasilnya sangat juga terdampak internet. System pengajaran yang sekarang ini ngetrend di internet, akan banyak di tiru oleh para pengajar sekarang, dengan asumsi, mereka mengajar dengan system yang berkembang sesuai yang berjalan saat itu, sehingga ada kemungkinan cara mengajar system lama akan hilang dan tergantikan oleh system tiruan baru dari internet, Dan itu menurut saya baik selagi masih berada dalam aturan dan etika di negara kita, menjadikan system pengajaran di negara kita sejajar atau paling enggak hampir sama dengan negara di benua lain. Begitu juga dengan bahan yang di ajarkan, akan mengalami revolusi dari waktu ke waktu, di sesuaikan dengan ilmu yang berkembang dan banyak beredar di internet, ini di maksudkan agar bahan ajaran tidak akan ketinggalan dari negara lain yang telah modern. Dan hasilnya, anak didik sekarang lebih menguasai pelajaran dengan lebik baik dan maju dari pada anak didik di masa sebelumnya di kelas yg sama.
Itulah pengaruh internet di dunia pendidikan secara langsung dan tidak langsung terasa dampaknya. dan yang saya ulas di atas adalah pengaruh yang baik buat pendidikan dan anak didik. Menjadikan pendidikan menjadi lebih maju dan modern dengan ilmu yang semakin beragam.
Dampak negatif, inilah yang harus kita waspadai. Sekarang ini banyak sekali situs porno yang menyediakan film- film, gambar dan cerita porno, yang berbahaya bagi bagi para anak didik. Cerita cerita tidak berpendidikan dan menyimpang juga banyak terexpose secara bebas di internet dengan tidak ada batasan. Menjadikan anak didik malas belajar karna cahtting yang terus menerus, bermain game secara online yang sulit ditinggalkan. Semua itu hanya sebagian kecil dampak negatif yang ditimbulkan. Untuk itu sebagai pendidik, diharuskan mengarahkan anak didiknya ke arah yang baik, mencegah hal- hal yang berkemungkinan menjerumuskan. Dan pada waktu main internet, di arahkan ke situs yang bernilai education, itu yang penting. So, gunakan internet untuk kemajuan pendidikan di negeri kita yang tercinta ini, Indonesia.
Dampak Internet pada Pergaulan Pelajar :
1. Internet Sebagai Sarana Komunikasi Pelajar
Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju. ‘Internet’ adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Pada tahun 1999, jumlah komputer yang telah dihubungkan dengan internet di seluruh dunia mencapai lebih dari 40 juta dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif. Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk penelitiaan.
Quarterman dan Mitchell membagi kegunaan internet dalam empat kategori, yaitu:
a. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
b. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
c. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
d. Fungsi komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia. Dalam komunitas ini pengguna internet dapat berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja, melakukan transaksi bisnis, dan sebagainya. Karena sifat internet yang mirip dengan dunia kita sehari-hari, maka internet sering disebut sebagai cyberspace atau virtual world (dunia maya).
Oleh karena itu, pastilah kita ingin mengetahui fungsi internet serta fasilitas apa, di mana, bagaimana, mengapa, kepada dan dari siapa pelajar tersebut menggunakan internet untuk berkomunikasi.
Pada umumnya, para pengguna internet menggunakan internet yang tersedia di warung-warung internet atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘warnet’. Hal ini karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan menggunakan internet pribadi.
Perlu diketahui bahwa pelajar belum bekerja, dan masih bergantung dari dana yang diberikan oleh orang tua mereka. Keadaan ini merupakan salah satu penyebab dimana mereka akan menggunakan komputer yang terhubung dengan internet. Pada umumnya, biaya menggunakan internet adalah sebesar tiga ribu lima ratus rupiah per jam. Tentu saja, biaya ini relatif mahal karena pelajar yang masih banyak tergantung dari dana yang diberikan orang tua perhari atau per mingu atau per bulan. Maka, komunikasi para mahasiswa lewat internet menjadi terbatas oleh biaya.
Situs Web
World Wide Web yang sering disingkat www merupakan fasilitas internet yang paling banyak digunakan saat ini di samping email. Situs web adalah informasi yang dapat diakses oleh seluruh pengguna internet dari seluruh dunia dengan menggunakan program yang disebut Web Browser misalnya Netscape Navigator dan Microsoft Internet Explorer. Informasi yang ditempatkan dalam situs web itu dapat berupa tulisan, gambar, animasi, suara, dan video klip.
Sebagai sarana komunikasi , Sistus web tersebut berguna untuk mencari data, berita, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baru, dan lain lain. Misalnya, melalui pengamatan banyak pelajar mengunjungi web situs seperti friendster, detik, satuwanita, yahoo, CNN, Kompas dan sebagainya. Selain itu, pelajar bisa mempunyai situs web sendiri untuk menyebarluaskan ide-ide dan pendapat mereka sendiri kepada seluruh dunia.
Walaupun ada banyak manfaat situs web, juga ada banyak masalah. Masalah yang paling besar adalah bahwa informasi yang disebarkan di internet tidak selalu benar. Hal ini terjadi karena situs web tidak harus memberikan informasi yang benar dan akurat, dan tidak ada tanggung jawab atas kebenaran informasi yang disebarluaskan. Masalah yang kedua adalah pornografi yang merupakan dampak negatif. Namun, pornografi itu tidak harus dicari dengan sengaja, bisa saja mendapatkan pornografi dengan pencarian data dan file musik mp3. Dari pengamatan yang mendalam, tiga puluh tiga persen dengan sengaja mencari pornografi di www, dan bukan hanya laki-laki tetapi juga perempuan. Walaupun demikian, kebanyakan adalah mahasiswa yang dengan sengaja mencari pornografi. Sedangkan, yang tidak dengan sengaja mendapatkan pornografi sebanyak lima puluh sembilan persen.
Sering kali, orang ingin mengetahui dari mana asalnya pornografi itu. Biasanya, pornografi yang dicari mahasiswa adalah pornografi Barat, yaitu pornografi yang memuat tentang orang Amerika Serikat, Belanda, Perancis atau negara Barat lain. Namun, semakin lama semakin banyak pornografi Indonesia sudah tersedia melalui internet, dan kadang-kadang pornografi itu melibatkan pelajar Indonesia. Baru-baru ini, di internet, ada artikel tentang dua mahasiswa Bandung yang merekam adegan intim dengan kamera video. Tidak disangka, hasil rekaman ini beredar bak VCD porno komersial. Belakangan, file image dan klip yang heboh ini mulai bergentayangan di internet.
Jadi, sisi negatif dari www adalah pornografi yang dengan mudah dilihat dan hal ini memberikan dampak yang buruk bagi generasi muda Indonesia.
Tujuan pelajar dalam menggunakan fasilitas internet bermacam-macam. Banyak pelajar menggunakan internet untuk penelitian, atau mencari berita asing, tetapi yang paling populer adalah email. Email itu adalah surat menyurat secara elektronik di mana pesan yang dikirimkan akan sampai dalam waktu singkat. Pesan email tidak hanya berupa tulisan tetapi dapat disertai dengan file gambar, suara, animasi, dan lain lain. Selain itu, email dapat dikirimkan kepada ratusan orang hanya dalam satu kali pengiriman. Makanya, email ini menjadi penting untuk komunikasi dalam zaman modern ini, dan terutama bagi para pelajar.
Dalam pengamatan rata-rata pelajar yang pernah menggunakan internet mempunyai alamat email sendiri. Alamat email pelajar itu semuanya bebas biaya seperti yahoomail atau hotmail yang terkenal. Mereka lebih menyukai yahoomail atau hotmail karena iklan-iklan situs web itu berhasil mempengaruhi mereka dan provider email itu sangat terkenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.
Tentu saja, email yang diterima tetapi tidak diharapkan bukan hanya SPAM. Virus komputer juga sering diterima lewat email, dan topiknya juga tidak jelas. Sayangnya, belum ada cara untuk menghentikan SPAM dan virus komputer tersebut. Banyak perusahaan email gratis mempunyai ‘SPAM filter’ yang menghentikan penerimaan SPAM tetapi filter ini biasanya tidak efektif. Mungkin di masa depan seseorang akan membuat fiter yang efektif tetapi saat ini SPAM dan virus tetap menjadi masalah besar. Namun demikian, manfaat email masih melebihi dampak negatifnya. Bagi mahasiswa TSM, email masih merupakan sarana komunikasi yang tercepat dan tercanggih untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga. Email sudah menjadi pengganti yang baik dari surat biasa (atau dalam ‘bahasa internet’, snail mail) karena email tersebut diterima pada saat dan waktu yang sama dan tidak bisa dibaca oleh orang lain.
Chatting
Internet Relay Chat atau IRC atau sering disebut dengan chat atau chatting adalah forum diskusi online para pengguna internet dengan menggunakan tulisan sebagai alat untuk berdiskusi. IRC ini menyediakan suatu cara untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang di seluruh dunia, dan tentu saja, antara pelajar. IRC terdiri dari bermacam-macam jaringan server IRC (mesin-mesin untuk menghubungkan pemakai dengan IRC). Para pengguna memiliki suatu program (yang disebut ‘client’) untuk menghubungkan mereka dengan suatu server dari salah satu jaringan IRC tersebut. Server-server ini yang akan mengirimkan informasi dari satu server dan ke server yang lain dalam jaringan yang sama. Saat ini terdapat ribuan grup chatting dalam berbagai bahasa dan topik.
Dari pengamatan hampir seluruhnya mahasiswa yang sering menggunakan internet juga pernah chatting. Program yang sering digunakan untuk chatting ini adalah mIRC atau Yahoo Messenger.
Didalam chatting ini tidak jarang dari mereka melanjutkan hubungannya dari sekedar ngobrol di internet menjadi sebuah pertemuan langsung atau disebut kopdar (Kopi Darat). Bahkan ada juga yang akhirnya menjalin hubungan kekasih setelah mereka sering mengobrol di internet dan kemudian saling bertemu.
Tiga atau Lima tahun yang lalu, penggunaan telepon genggam sudah semakin popular di Indonesia, terutama di antara generasi mudah pada umumnya, dan mahasiswa TSM pada khususnya. Dengan menggunakan fasilitas Short Message Service (SMS), bahasa yang digunakan berkembang sebagaimana layaknya ‘bahasa internet’. Kata-kata yang digunakan dalam ber-SMS sering kali disingkat, dan ejaannya tidak baik dan benar pada saat mengirim pesan kepada teman. Memang, pelajar yang sering chatting melalui internet juga mempunyai telepon genggam dan menggunakan ‘bahasa internet’ untuk SMSnya. Jadi, ‘bahasa internet’ juga biasa digunakan untuk ber-SMS. Menurut pendapat saya, penggunaan ‘bahasa internet’ atau ‘bahasa chatting’ itu semakin meluas di masyarakat. Mungkin di masa depan, kita akan mengembangkan bahasa yang baru dengan tata bahasa dan istilah-istilah baru.
***
DAMPAK INTERNET POSITIF DAN NEGATIF INTERNET SECARA UNIVERSAL :
1. Dampak Positif dan Negatif Akibat Perkembangan Teknologi Internet
Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini meliputi jutaan pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon (baik kabel maupun gelombang elektromagnetik). Jaringan jutaan komputer ini memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan internet dengan dukungan software dan hardware yang dibutuhkan. Untuk bergabung dalam jaringan ini, satu pihak (dalam hal ini provider) harus memiliki program aplikasi serta bank data yang menyediakan informasi dan data yang dapat di akses oleh pihak lain yang tergabung dalam internet.
Pihak yang telah tergabung dalam jaringan ini akan memiliki alamat tersendiri (bagaikan nomor telepon) yang dapat dihubungi melalui jaringan internet. Provider inilah yang menjadi server bagi pihak-pihak yang memiliki personal komputer (PC) untuk menjadi pelanggan ataupun untuk mengakses internet.
Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju. Internet adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri.
Pada tahun 1999, jumlah komputer yang telah dihubungkan dengan internet di seluruh dunia mencapai lebih dari 40 juta dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif. Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk penelitiaan. Di bawah ini akan dijelaskan dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet.
2. Dampak Positif Internet
a. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
b. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web) jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
c. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
d. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
e. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain
f. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
Contoh Kasus :
Kita akui bahwa sosialisasi penggunaan Internet di Indonesia bisa dibilang relatif sukses. Hal tersebut juga terjadi di Kota Sragen, dimana saat ini para pelajar mulai dari SD-SMU dan terlebih para Mahasiswa sudah sangat familier menggunakan internet. Kita bisa melihat bagaimana dominasi para pelajar dan mahasiswa di warung-warung internet Kota Sragen. Mereka sudah tampak percaya diri (PD) berkunjung ke warung internet dan tanpa canggung lagi bisa bermain internet. Hal tersebut sangatlah berbeda dengan kondisi sekitar 6 tahun yang lalu, dimana para orang dewasa lebih dominan menjadi pengguna internet.
Dalam pengamatanku, bahwa saat ini telah terjadi pergeseran profil pengguna internet dan juga pergeseran orientasi pemanfaatannya. Pengguna internet terbesar saat ini adalah para pelajar SLTP diikuti oleh pelajar SLTA dan kalangan mahasiswa justru menempati urutan ketiga (kecuali di warnet yang berdekatan dengan kampus). Ada gejala menarik yaitu mulai maraknya pelajar SD bermain internet dan sudah “berani” nongol diwarung internet. Para orang tua tentu saat ini harus “rela” merogoh kocek lebih banyak untuk memenuhi keinginan anak-anaknya untuk bermain internet baik dirumah ataupun di warnet. Harapan orang tua tentulah ingin agar si-anak tidak ketinggalan jaman dan dengan ber-main internet si-anak bisa bertambah pintar. Namun benarkah demikian ?
Makin meratanya pengguna internet disatu sisi memang sangat menggembirakan, namun pergeseran orientasi penggunaan internet sudah sangat memprihatinkan. Dalam pengamatanku, bahwa Para pelajar SLTP, SLTA dan SD sebagian besar (>75%) menggunakan internet “hanya” untuk bermain GAME dan CHATTING. Dan rata-rata mereka rela menghabiskan waktu 3-5 jam/ hari dengan mengeluarkan uang Rp.7000 – Rp.30.000/hari untuk bermain internet. Dan “aneh” nya kegiatan tersebut didukung oleh para orang tua. Aku yakin bahwa pergeseran orientasi penggunaan internet tersebut belum ditangkap oleh para orang tua, sehingga setiap anaknya meminta uang berapapun untuk bermain internet selalu diberikan. Padahal yang terjadi adalah tidak ada unsur pendidikan apapun yang bisa didapatkan dari bermain GAME & CHATTING. Memang tidak semua pelajar “hanya” menggunakan internet untuk bermain GAME dan CHATTING. Diantara mereka juga menggunakan internet untuk sarana mencari pengetahuan, namun yang melakukan hal itu jumlahnya tidaklah banyak. GAME & CHATTING bisa membawa effect “kecanduan”. Dan apabila sudah kecanduan tentu effect sampingnya akan membuat anak menjadi malas belajar, malas mengaji dan setiap ada kesempatan selalu berusaha untuk bermain GAME & CHATTING. Dampak negatif bermain GAME hampir sama dengan dampak permainan Play Station dimana seseorang yang sudah kecanduan akan betah seharian bermain dan bahkan lupa makan, lupa minum dan lupa kalau hari esok masih ada. Sedangkan effect bermain CHATTING mungkin bisa digambarkan dengan permainan INTERKOM yang marak sekitar 20 tahun yang lalu. Dimana hampir semua orang “lupa daratan” dan setiap hari kerjanya hanya bermain intercom (jika sudah memegang mic maka orang cenderung akan malas berangkat sekolah, malas berangkat kerja, malas membatu orang tua, malas untuk mengaji malas makan, malas minum dan sebagainya). Begitu juga dengan CHATTING.. para pelajar yang melakukan kegiatan ini menganggap waktu 5 jam sama dengan 10 menit. Dan mereka cenderung memanfaatkan CHATTING untuk sekedar ngobrol kesana-kemari dengan teman kencannya di internet dan bahkan tidak menutup kemungkinan juga mengarah kepada pembicaraan yang “jorok-jorok”. Effect permainan GAME & CHATTING ini justru lebih berbahaya dari kekhawatiran kita sekitar 5 tahun lalu tentang maraknya situs-situs porno. Karena berdasarkan pengamatan, ternyata situs porno hanya berefek pada euforia dan dalam waktu singkat mereka sudah akan bosan. Namun effect GAME & CHATTING adalah “Effect Candu” yang bisa membuat penggunanya menjadi ketagihan dan ini yang sangat berbahaya bagi dunia pendidikan kita. Beberapa kejadian di Indonesia menunjukan ada kasus perkosaan oleh teman CHATTING, penipuan oleh teman CHATTING. Karena tidak menutup kemungkinan bahwa “teman baru” yang didapat di dunia maya itu pada akhirnnya dilanjutkan dengan “jumpa darat” dan bahkan ada juga yang langsung menjadi teman kencan. Aku juga prihatin bahwa para pelajar SLTP itu tanpa disadari menjadi korban dari para penjahat yang memanfaatkan sarana CHATTING untuk mencari mangsa. Hal tersebut bisa saja terjadi karena seorang yang terbiasa CHATTING bisa dengan mudah mengelabui lawan CHATTING nya. Misalnya seorang “PLAY BOY” berusia 35 tahun, bisa saja dengan mengaku berusia 17 tahun untuk menarik perhatian seorang pelajar SLTP yang berusia 15 tahun. Cukup dengan menguasai bahasa “gaul di internet” seorang Om-Om berusia 45 tahun bisa saja mengaku berusia 17 tahun. Bagi mereka yang penting bisa “akrab” dan bisa menyenangkan lawan CHATTING nya sambil mencari peluang dan mengatur strategi untuk bisa menjalankan aksi jahatnya.
Sebagai bagian dari Teknologi Informasi, internet memang ibarat pisau bermata dua. Disatu sisi, teknologi ini bisa bermanfaat apabila digunakan untuk melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat, seperti: mencari bahan-bahan pelajaran sekolah, diskusi mata pelajaran, mencari program beasiswa, konsultasi dengan pakar, belajar jarak jauh, dan mencari metode-metode pengajaran berbasis multimedia. Namun sayangnya penggunaan internet justru malah bergeser kepada hal-hal yang negatif dan ini harus menjadi perhatian seluruh komponen masyarakat di Bogor, Karena bagaimanapun kita tetap membutuhkan internet sebagai sarana informasi dan komunikasi yang bersifat global, namun disisi lain kitapun juga harus siap untuk melakukan antisipasi untuk mengatasi dampak-dampak negatifnya. Dan inilah persoalan bersama kita.
Mumpung semua ini masih berbentuk gejala, alangkah baiknya pemerintah, DPRD, dunia pendidikan, pengamat “IT” dan para pengamat sosial kemasyarakatan duduk bersama untuk membahas dan mencari solusi untuk mengatasinya. “Virus” yang membuat mereka “kecanduan” dan “virus” yang bisa menjebak mereka kedalam sebuah permasalahan. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengemas teknologi ini agar mempunyai muatan pendidikan namun tetap menarik untuk dikunjungi oleh para pelajar sebagai pengguna internet (netter) mayoritas pada saat ini.dikutip dari :http://dunia.pelajar-islam.
KESIMPULAN
Kemajuan teknologi internet adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi internet akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi internet memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi internet masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.
Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi internet, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi internet.
Langganan:
Postingan (Atom)